Skip to content
Home ยป 7 Wajib Haji: Panduan Lengkap Melaksanakan Rukun Islam ke-5

7 Wajib Haji: Panduan Lengkap Melaksanakan Rukun Islam ke-5

7 Wajib Haji: Panduan Lengkap Melaksanakan Rukun Islam ke-5

Haji, rukun Islam ke-5, adalah perjalanan suci yang dilakukan oleh umat Muslim ke Mekkah, Arab Saudi, setidaknya sekali dalam hidupnya jika mereka mampu secara fisik dan finansial. Perjalanan ini merupakan salah satu peristiwa keagamaan yang paling penting bagi umat Muslim, dan melibatkan serangkaian ritual yang harus dilakukan dengan tepat dan khusyuk.

Salah satu aspek terpenting dalam pelaksanaan haji adalah tujuh wajib haji, yang merupakan tindakan wajib yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Tanpa menjalankan semua wajib haji, maka hajinya tidak sah.

1. Ihram: Menyatukan Diri dengan Allah

Ihram adalah niat dan pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat memasuki wilayah suci. Ihram ini melambangkan kesucian, kesederhanaan, dan kesetaraan di hadapan Allah.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berihram:

  • Niat: Jamaah haji harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan haji. Niat ini diucapkan saat memasuki Miqat, wilayah perbatasan yang menandai awal wilayah suci.
  • Pakaian: Laki-laki harus mengenakan dua helai kain putih tanpa jahitan, yaitu kain ihram. Wanita mengenakan pakaian yang menutup aurat tanpa aksesoris yang mencolok.
  • Larangan: Ada beberapa larangan selama berihram, seperti:
    • Berhubungan intim
    • Memotong kuku dan rambut
    • Menggunakan wewangian
    • Memburu hewan
    • Bertengkar

2. Tawaf: Berputar Mengitari Ka’bah

Tawaf adalah ritual berjalan mengelilingi Ka’bah tujuh putaran. Ka’bah adalah bangunan suci berbentuk kubus yang berada di Masjidil Haram.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tawaf:

  • Arah putaran: Tawaf dilakukan dengan berjalan searah jarum jam mengelilingi Ka’bah.
  • Jumlah putaran: Tawaf harus dilakukan sebanyak tujuh putaran.
  • Doa: Saat melakukan tawaf, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir.
  • Rukun tawaf: Ada beberapa rukun dalam tawaf, yaitu:
    • Berniat untuk melaksanakan tawaf
    • Berjalan mengelilingi Ka’bah
    • Melakukan tujuh putaran
    • Melakukan sai antara Safa dan Marwah
BACA JUGA:   Penjelasan Ibadah Haji dan Umroh

3. Sa’i: Berlari-lari Kecil Antara Safa dan Marwah

Sa’i adalah ritual berjalan cepat, yang disebut "lari-lari kecil" antara bukit Safa dan Marwah. Ritual ini mengingatkan kisah Hagar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk anaknya, Ismail, di padang pasir.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan sa’i:

  • Jumlah putaran: Sa’i dilakukan sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.
  • Lari-lari kecil: Pada tiga putaran pertama dari Safa ke Marwah, dianjurkan untuk berjalan cepat (berlari-lari kecil) dan pada empat putaran berikutnya, berjalan biasa.
  • Doa: Sama seperti tawaf, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir saat melakukan sa’i.
  • Rukun sa’i: Ada beberapa rukun dalam sa’i, yaitu:
    • Berniat untuk melaksanakan sa’i
    • Berjalan antara Safa dan Marwah
    • Melakukan tujuh putaran
    • Memulai sa’i dari Safa dan berakhir di Marwah

4. Wukuf di Arafah: Berdiri di Padang Arafah

Wukuf adalah ritual berdiri di Padang Arafah selama beberapa jam. Wukuf merupakan inti dari ibadah haji, dimana jamaah haji berkumpul untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan wukuf:

  • Waktu: Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
  • Lokasi: Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah, sebuah dataran luas yang terletak di sekitar 20 km sebelah timur Mekkah.
  • Doa: Dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir sepanjang waktu wukuf.
  • Rukun wukuf: Ada beberapa rukun dalam wukuf, yaitu:
    • Berniat untuk melaksanakan wukuf
    • Berada di Padang Arafah
    • Berada di Arafah antara waktu zhuhur dan terbenam matahari

5. Mabit di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah

Mabit adalah ritual bermalam di Muzdalifah, sebuah lembah yang terletak di antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan batu kerikil untuk melempar jumrah.

BACA JUGA:   Ibadah Haji Karikartur: Panduan dan Tips untuk Calon Jamaah Haji

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan mabit:

  • Waktu: Mabit dilakukan pada malam tanggal 9 Dzulhijjah setelah wukuf di Arafah.
  • Lokasi: Jamaah haji menginap di Muzdalifah, dimana mereka dapat mendirikan shalat dan berdoa.
  • Mengumpulkan batu kerikil: Jamaah haji mengumpulkan batu kerikil untuk melempar jumrah pada hari berikutnya.

6. Melontar Jumrah: Melempar Batu Kerikil ke Tugu

Melontar jumrah adalah ritual melempar batu kerikil ke tiga tugu yang melambangkan setan. Tugu-tugu ini terletak di Mina, sebuah wilayah yang terletak di sebelah timur Mekkah.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melempar jumrah:

  • Waktu: Melontar jumrah dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah.
  • Jumlah lemparan: Setiap hari, jamaah haji melempar tujuh batu ke setiap tugu, dimulai dari Jumrah Aqabah, kemudian Jumrah Wustha, dan diakhiri dengan Jumrah Ula.
  • Rukun melontar jumrah: Ada beberapa rukun dalam melontar jumrah, yaitu:
    • Berniat untuk melempar jumrah
    • Melempar tujuh batu kerikil ke setiap tugu
    • Melontar pada waktu yang ditentukan

7. Tahallul: Menggunting Rambut atau Mencukur Rambut

Tahallul adalah ritual menggunting rambut atau mencukur rambut setelah menyelesaikan semua rukun haji. Tahallul menandai berakhirnya masa ihram dan jamaah haji kembali ke kehidupan normal.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tahallul:

  • Menggunting atau mencukur rambut: Jamaah haji dapat memilih untuk menggunting rambut mereka atau mencukur rambut mereka secara penuh.
  • Rukun tahallul: Ada beberapa rukun dalam tahallul, yaitu:
    • Menggunting rambut atau mencukur rambut
    • Mencukur rambut secara penuh jika ingin melakukan tahallul sempurna

Kesimpulan

Ke-7 wajib haji ini merupakan pondasi penting dari ibadah haji. Dengan melaksanakan semua wajib haji dengan sungguh-sungguh, maka jamaah haji dapat memperoleh pahala yang besar dan membersihkan diri dari dosa. Selain menjalankan wajib haji, terdapat juga sunnah-sunnah haji yang dianjurkan untuk dijalankan. Sunnah ini dapat menambah keutamaan dan nilai ibadah haji.

BACA JUGA:   Pada Ibadah Haji Wukuf Dilaksanakan di Makkah

Bagi para jamaah haji, memahami dan melaksanakan semua rukun dan sunnah haji dengan tepat dan khusyuk akan menjadi pengalaman spiritual yang luar biasa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.