Ibadah umrah merupakan salah satu rukun Islam yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap muslim yang mampu. Perjalanan umrah diawali dengan memasuki keadaan ihram, yaitu keadaan suci dan bersih secara fisik dan batiniah, yang dimulai dari miqat. Miqat merupakan tempat yang telah ditentukan sebagai batas awal memasuki ihram.
Pengertian Miqat
Miqat secara bahasa berarti "tempat pertemuan". Dalam konteks umrah, miqat adalah tempat di mana seseorang memasuki keadaan ihram. Di luar miqat, seseorang tidak dalam keadaan ihram, sedangkan memasuki miqat menandakan bahwa seseorang telah memasuki wilayah suci dan siap menjalankan ibadah umrah.
Jenis-jenis Miqat
Miqat dibagi menjadi dua jenis:
- Miqat Zamani: Miqat yang ditetapkan berdasarkan waktu, yaitu ketika seorang jamaah telah melewati batas waktu tertentu untuk memasuki ihram.
- Miqat Makani: Miqat yang ditetapkan berdasarkan lokasi, yaitu tempat-tempat tertentu yang telah ditentukan sebagai batas wilayah ihram.
Miqat Makani untuk Umrah
Miqat Makani merupakan jenis miqat yang paling sering ditemui. Miqat Makani dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
-
Miqat Umum: Miqat umum berlaku untuk seluruh jamaah umrah yang berasal dari berbagai arah. Miqat umum terdiri dari:
- Juhfah: Miqat untuk jamaah yang datang dari arah barat atau utara, termasuk kota-kota seperti Jeddah, Madinah, dan Mekkah.
- Qarnul Manazil: Miqat untuk jamaah yang datang dari arah utara, termasuk kota-kota seperti Hail dan Tabuk.
- Yalamlam: Miqat untuk jamaah yang datang dari arah timur, termasuk kota-kota seperti Riyadh dan Dammam.
- Zatul Irah: Miqat untuk jamaah yang datang dari arah selatan, termasuk kota-kota seperti Abha dan Najran.
-
Miqat Khusus: Miqat khusus berlaku untuk jamaah yang berasal dari suatu wilayah tertentu. Miqat khusus terdiri dari:
- Dzul Hulaifah: Miqat khusus untuk jamaah yang datang dari arah Madinah.
- Tan’im: Miqat khusus untuk jamaah yang telah berada di Mekkah.
Tata Cara Berihram dari Miqat
Memasuki ihram dari miqat memiliki tata cara yang wajib dipenuhi. Tata cara tersebut meliputi:
- Berniat: Berniat untuk memasuki ihram untuk melaksanakan umrah. Niat dapat dilakukan dengan mengucapkan "Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik Laa Syarikala Labbaik, Innal Hamda wan Ni’mata Laka Walmulk, Laa Syarikala Lak."
- Berpakaian Ihram: Laki-laki wajib memakai kain ihram yang menutupi tubuh dari pusar hingga lutut. Wanita boleh mengenakan pakaian biasa yang longgar dan menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
- Mengucapkan Talbiyah: Ucapkan talbiyah dengan suara lantang, "Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik Laa Syarikala Labbaik, Innal Hamda wan Ni’mata Laka Walmulk, Laa Syarikala Lak."
- Menghindari Larangan Ihram: Terdapat beberapa larangan yang harus dihindari saat dalam keadaan ihram, seperti:
- Berhubungan badan dengan pasangan.
- Mencium dan mencium bau-bauan yang memabukkan.
- Memotong rambut dan kuku.
- Berburu hewan.
- Bertengkar dan berkata kasar.
Keutamaan Berihram dari Miqat
Memasuki ihram dari miqat memiliki keutamaan yang besar, antara lain:
- Menjadi Tanda Kesiapan: Memasuki ihram dari miqat menandakan kesiapan seorang jamaah untuk menjalankan ibadah umrah dengan ikhlas dan penuh khusyu’.
- Menjadi Awal Perjalanan Suci: Miqat merupakan pintu gerbang memasuki wilayah suci, di mana seseorang akan mendapatkan pahala dan keberkahan.
- Merupakan Rukun Umrah: Memasuki ihram dari miqat merupakan rukun umrah. Jika seorang jamaah tidak memasuki ihram dari miqat, maka umrahnya tidak sah.
Kesimpulan
Memasuki ihram dari miqat merupakan langkah awal dan rukun penting dalam ibadah umrah. Dengan memahami jenis-jenis miqat, tata cara berihram, dan keutamaan memasuki ihram dari miqat, seorang jamaah dapat menjalankan ibadah umrah dengan lebih khusyu’ dan mendapatkan pahala yang maksimal.