Skip to content
Home » Mengenal Lokasi Pelaksanaan Sa’i dalam Ibadah Haji

Mengenal Lokasi Pelaksanaan Sa’i dalam Ibadah Haji

Mengenal Lokasi Pelaksanaan Sa’i dalam Ibadah Haji

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu setidaknya sekali seumur hidup. Salah satu ritual dalam ibadah haji adalah Sa’i, yang merupakan sunnah yang sangat dianjurkan setelah pelaksanaan Tawaf. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail tentang lokasi Sa’i, riwayatnya, pelaksanaan, serta makna yang terkandung dalam ibadah Sa’i ini.

Apa Itu Sa’i?

Sa’i adalah salah satu ritual dalam ibadah haji dan umrah yang dilakukan dengan berlari-lari kecil tujuh kali antara dua bukit, yaitu Safa dan Marwah. Aktivitas ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail, yang berusaha mencarikan air untuk anaknya ketika mereka ditinggalkan di gurun pasir. Sa’i memiliki kedudukan yang tinggi dalam ibadah haji dan umrah, sebagai pengingat akan ketahanan dan keikhlasan dalam beribadah.

Lokasi Sa’i: Safa dan Marwah

1. Bukit Safa

Bukit Safa terletak pada sisi utara Masjidil Haram, dan memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Safa adalah tempat pertama yang harus dikunjungi oleh jamaah haji saat melaksanakan Sa’i. Jamaah biasanya akan mengawali perjalanan dari Safa dan menuju ke Marwah. Di sinilah doa dan harapan dapat dipanjatkan kepada Allah SWT sebelum memulai langkah-langkah Sa’i.

2. Bukit Marwah

Setelah menyelesaikan tujuh kali langkah dari Safa, jamaah akan tiba di Bukit Marwah, yang berada di sisi selatan Masjidil Haram. Marwah memiliki ketinggian lebih rendah dibandingkan Safa, sekitar 20 meter. Setiap kali melewati kedua bukit ini, jamaah disunahkan untuk memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah.

3. Ruang Lingkup Sa’i

Lokasi Sa’i saat ini berada di dalam bangunan yang modern dan besar, hasil renovasi Masjidil Haram. Jalur Sa’i telah dibangun sedemikian rupa untuk memudahkan mobilitas jamaah. Saat ini, terdapat jalur tertutup yang dilengkapi dengan pendingin udara untuk memberikan kenyamanan bagi para ibadah. Jalur ini memiliki dua sisi: satu untuk orang berjalan dan satu lagi untuk orang yang menggunakan kursi roda dan kaunter.

BACA JUGA:   Mendaftar Haji: Cara Mendapatkan Kesempatan Ziarah ke Tanah Suci

Sejarah Sa’i dalam Ibadah Haji

1. Asal Usul Sa’i

Sa’i mengenang kisah Siti Hajar yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Menurut kisah, Siti Hajar berlari antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali dalam pencariannya akan air. Saat usaha tersebut, Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk membantu, dan air memancar dari tanah di bawah kaki Nabi Ismail.

2. Implementasi dalam Ibadah Haji

Ritual Sa’i telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 158, Allah berfirman, "Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah bagian dari syiar Allah." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Sa’i dalam rangkaian ibadah haji dan umrah.

Tata Cara Pelaksanaan Sa’i

1. Niat dan Doa

Sebelum memulai Sa’i, jamaah haji disunnahkan untuk membaca niat dan doa. Doa tersebut bisa dalam bahasa Arab atau dalam bahasa yang dipahami oleh jamaah. Niat harus tulus dan ikhlas, memohon kepada Allah agar ibadah diterima.

2. Memulai dari Safa ke Marwah

Setelah memulai dari Bukit Safa, jamaah akan berakhir di Bukit Marwah setelah tujuh kali lari kecil. Setiap kali melewati kedua bukit, sangat dianjurkan untuk membaca doa atau dzikir. Di antara setiap bukit, jamaah diharapkan untuk memperkuat keyakinan dan tawakal kepada Allah SWT.

3. Menggunakan Jalur yang Tersedia

Jamaah diimbau untuk menggunakan jalur yang tersedia dengan tertib. Ada jalur khusus untuk pejalan kaki dan juga jalur untuk peziarah yang menggunakan kursi roda. Fasilitas ini dibuat untuk memberikan kenyamanan kepada semua jamaah tanpa terkecuali.

Makna Spiritual dari Sa’i

1. Pelajaran Kesabaran

Sa’i merupakan simbol dari perjuangan dan kesabaran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada tantangan dan kesulitan. Sa’i mengingatkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi cobaan.

BACA JUGA:   Kota Tempat Ibadah Haji: Panduan Lengkap Mengunjungi Kota Suci

2. Iktikad untuk Berdoa

Selain menjadi ritual fisik, Sa’i juga menjadi momen introspeksi untuk memohon doa dan harapan kita kepada Allah SWT. Setiap langkah yang kita ambil memiliki arti dan tujuan yang lebih dalam, yaitu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

3. Kesatuan Umat Islam

Perayaan Sa’i dalam haji menunjukkan bahwa meskipun berbeda latar belakang, suku, dan budaya, umat Islam berkumpul di satu tempat untuk melaksanakan ibadah yang sama. Hal ini menjadi simbol persatuan dan tali silaturahmi antar sesama.

Kesimpulan

Meskipun tidak ada kesimpulan yang diinginkan di atas, proses Sa’i dalam ibadah haji sangat memiliki makna dan keterkaitan dengan nilai-nilai Islami yang mendalam. Dengan memahami tata cara dan lokasi Sa’i, diharapkan jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan memiliki kekuatan untuk menghadapi segala tantangan dengan sabar.