Di dalam ajaran Islam, terdapat berbagai cara untuk berbagi rezeki kepada sesama, dua di antaranya adalah zakat, infaq, dan shodaqoh. Ketiganya memiliki makna dan tujuan yang berbeda, meskipun sering kali orang-orang mencampuradukkan ketiga istilah tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas masing-masing konsep ini secara mendetail, sehingga pembaca dapat memahami perbedaan antara zakat, infaq, dan shodaqoh dengan jelas.
Apa Itu Zakat?
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang mampu. Zakat adalah kewajiban yang harus dikeluarkan dan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dalam konteks zakat, terdapat dua jenis utama yang perlu diperhatikan:
-
Zakat Mal: Ini adalah zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan yang dimiliki, seperti uang, emas, perak, dan hasil pertanian. Secara umum, jumlah zakat mal yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang dimiliki yang telah mencapai nisab (batas minimal harta yang harus dimiliki).
-
Zakat Fitrah: Ini adalah zakat yang dikeluarkan menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah biasanya berupa makanan pokok dan bertujuan untuk menyucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik selama bulan Ramadan.
Zakat memiliki ketentuan dan syarat tertentu yang harus dipenuhi, dan sebaiknya diberikan kepada delapan golongan yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60).

Apa Itu Infaq?
Infaq adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti pengeluaran atau perbelanjaan untuk kepentingan yang baik. Infaq bukanlah kewajiban, melainkan merupakan tindakan sukarela dari individu untuk berbagi rezeki. Dalam konteks Islam, infaq bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti:
- Memberikan uang tunai kepada orang yang membutuhkan.
- Menyediakan makanan atau kebutuhan dasar bagi orang yang membutuhkan.
- Membantu proyek sosial atau keagamaan.
Infaq sering kali dilakukan tanpa batasan jumlah atau jenis yang harus diberikan, dan tidak terikat pada aturan-aturan tertentu seperti zakat. Ini memberikan kebebasan bagi individu untuk berbagi sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka.
Apa Itu Shodaqoh?
Shodaqoh adalah tindakan memberikan bantuan atau donasi kepada orang lain dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Seperti halnya infaq, shodaqoh juga merupakan tindakan sukarela dan tidak memiliki batasan formal mengenai jumlah atau jenis yang harus diberikan. Shodaqoh memiliki dua kategori utama:
-
Shodaqoh Wajib: Shodaqoh ini dianggap wajib apabila seorang Muslim telah berjanji untuk membantu orang lain atau saat ada kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi.
-
Shodaqoh Sunnah: Merupakan bentuk shodaqoh yang sangat dianjurkan tetapi tidak diharuskan. Ini bisa berupa amal jariyah, seperti mendirikan masjid, membangun sekolah, atau memberikan bantuan kepada anak yatim.
Shodaqoh juga dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik materi maupun non-materi, seperti memberikan senyuman, menolong orang lain, atau menyampaikan ilmu.
Perbandingan Antara Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
Setelah memahami definisi dari ketiga istilah tersebut, berikut adalah perbandingan mendetail mengenai zakat, infaq, dan shodaqoh:
1. Status Hukum
-
Zakat: Merupakan kewajiban yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim yang mampu. Ketidakpatuhan dalam melaksanakan zakat dapat mengakibatkan dosa.
-
Infaq: Merupakan tindakan sukarela yang diperbolehkan dan dianjurkan, namun tidak diwajibkan. Seseorang dapat memberikan infaq kapan saja sesuai dengan kemampuan.
-
Shodaqoh: Juga merupakan tindakan sukarela yang dianjurkan dan dianggap sangat baik dalam Islam, meskipun tidak diwajibkan secara hukum.
2. Tujuan
-
Zakat: Dikenakan untuk membersihkan harta dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Tujuannya untuk menyebarkan kesejahteraan di masyarakat.
-
Infaq: Tujuannya adalah untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial atau keagamaan secara sukarela, tanpa batasan tertentu.
-
Shodaqoh: Bertujuan untuk memperoleh ridha Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama, dengan berbagai bentuk yang dapat dilakukan.
3. Bentuk dan Jenis
-
Zakat: Memiliki bentuk dan jenis yang jelas, yakni zakat mal dan zakat fitrah.
-
Infaq: Tidak terikat pada jenis tertentu; dapat berupa uang, barang, atau bantuan lainnya.
-
Shodaqoh: Juga tidak terikat pada jenis tertentu dan dapat dilakukan dalam berbagai cara, termasuk non-materi.
4. Pembayaran dan Rata-rata
-
Zakat: Memiliki aturan tertentu mengenai kapan dan seberapa besar harus dibayarkan.
-
Infaq: Tidak ada batasan tertentu; bisa dilakukan setiap kali atau kapan saja.
-
Shodaqoh: Sama dengan infaq, shodaqoh juga bisa dilakukan kapan saja dan seberapa banyak sesuai keinginan.
5. Penerima
-
Zakat: Hanya dapat diberikan kepada delapan golongan yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an.
-
Infaq: Dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, baik yang dikenal maupun tidak.
-
Shodaqoh: Sama halnya dengan infaq, shodaqoh dapat diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan tanpa batasan.
Kesimpulan (Tanpa Hasil Akhir)
Setiap individu muslim memiliki tanggung jawab untuk berbagi rezeki kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan memahami perbedaan antara zakat, infaq, dan shodaqoh, kita dapat memberikan bantuan dengan cara yang tepat sesuai dengan ketentuan yang ada. Baik zakat, infaq, maupun shodaqoh memiliki fungsi dan manfaat yang signifikan dalam rangka mendukung pembangunan sosial dan meningkatkan rasa kepedulian antar sesama.
