Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang sangat vital bagi umat Muslim. Setiap tahun, jutaan jemaah dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah ini dengan harapan dapat kembali ke tanah air dalam keadaan suci. Sebagian orang berdoa agar mereka dapat menjadi haji yang mabrur atau mabruroh. Lantas, apa sebenarnya pengertian dari istilah-istilah tersebut, dan bagaimana cara menjadi haji yang mabrur? Artikel ini akan membahasnya secara mendetail.
Apa itu Haji Mabrur?
Secara bahasa, "mabrur" berasal dari kata "bari" yang berarti diterima atau diakui. Dalam konteks ibadah haji, istilah haji mabrur berarti haji yang diterima Allah dan merupakan pengakuan dari Allah atas ibadah haji yang dilakukan oleh seorang jemaah. Artinya, seseorang yang melaksanakan haji mabrur adalah mereka yang melakukan semua ritual dengan ikhlas, memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, dan mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan dalam Islam.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa agralnya pengakuan Allah terhadap hamba-Nya yang berhasil melaksanakan haji dengan baik dan benar.
Arti Haji Mabruroh
Haji mabruroh adalah bentuk feminin dari mabrur, sering digunakan untuk merujuk kepada wanita yang telah melaksanakan ibadah haji secara sah dan diterima oleh Allah. Dalam banyak kasus, istilah mabruroh ini dihubungkan dengan haji yang dilakukan oleh seorang wanita, yang mungkin berkaitan dengan peran sosial dan tanggung jawab mereka dalam komunitas Muslim.
Kedua istilah ini, mabrur dan mabruroh, pada dasarnya memiliki makna yang sama: menunjukkan status haji yang diterima oleh Allah SWT. Istilah ini mengingatkan kita bahwa pelaksanaan haji tidak hanya tentang menjalankan ritual, tetapi juga bagaimana kita menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari setelah kembali dari ibadah tersebut.
Ciri-Ciri Haji yang Mabrur
Menjadi haji yang mabrur bukan hanya tentang melaksanakan serangkaian ritual. Ada ciri-ciri atau tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa ibadah haji seseorang diterima oleh Allah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri haji yang mabrur:
-
Ikhlas dalam Niat:
Niat yang tulus menjadi syarat utama dalam melaksanakan ibadah haji. Haji yang dilakukan karena mengharapkan ridha Allah dan bukan karena faktor lain, seperti pamer atau pencitraan. -
Mematuhi Rukun Islam:
Selama melaksanakan haji, seorang jemaah harus mengikuti rukun-rukun haji yang ditetapkan, seperti ihram, wuquf di Arafah, melontar jumrah, dan tawaf ifadah. Melaksanakannya dengan benar menunjukkan keseriusan dan ketundukan kepada hukum Allah. -
Menjadi Lebih Baik Setelah Haji:
Salah satu tanda haji yang mabrur adalah perubahan perilaku dan sikap setelah kembali dari Mekkah. Seorang haji yang mabrur biasanya semakin taat dalam menjalankan ajaran agama, lebih disiplin dalam ibadah, dan lebih peduli terhadap sesama. -
Menghormati dan Mencintai Sesama:
Haji yang mabrur ditandai oleh sikap saling menghormati dan mencintai antar sesama Muslim. Ini mencakup tindakan seperti bersedekah, membantu yang membutuhkan, dan menjalin hubungan baik dengan orang lain. -
Kesadaran Spiritual yang Tinggi:
Setelah melaksanakan haji, seorang jemaah biasanya merasakan hubungan yang lebih kuat dengan Allah, sering berdzikir, dan lebih rajin dalam melaksanakan shalat serta ibadah lainnya.
Cara Menjadi Haji yang Mabrur
Menjadi haji yang mabrur tidaklah instan. Diperlukan usaha dan komitmen untuk mempersiapkan pelaksanaan haji serta menjaga sikap dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk menjadi haji yang mabrur:
1. Persiapan Mental dan Spiritual
Sebelum berangkat haji, sangat penting untuk mempersiapkan mental dan spiritual. Ini mencakup:
- Mempelajari ilmu agama terkait dengan haji dan ritual-ritualnya.
- Menghindari sifat-sifat buruk dan memperbaiki akhlak.
- Berdoa kepada Allah agar dipermudahkan dalam pelaksanaan haji.
2. Membuat Niat yang Tulus
Niat merupakan hal yang sangat penting dalam setiap ibadah. Karena haji adalah ibadah yang memerlukan biaya dan pengorbanan yang signifikan, pastikan bahwa niat Anda benar-benar untuk beribadah kepada Allah semata.
3. Mengikuti Panduan dan Petunjuk
Selama di Mekkah dan Madinah, selalu ikuti petunjuk dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing haji. Mengabaikan aturan bisa menyebabkan kesalahan dalam melaksanakan rukun haji.
4. Berdoa dan Memohon Ampunan
Jangan lupa untuk berdoa meminta ampunan kepada Allah selama ibadah haji. Ini adalah saat yang sangat baik untuk memohon pertolongan dan bimbingan kepada Allah agar haji yang dilakukan diterima.
5. Menerapkan Nilai-Nilai Haji Setelah Kembali
Setelah kembali dari haji, teruslah mengamalkan nilai-nilai yang telah diperoleh selama melaksanakan ibadah tersebut. Berperilaku baik, saling membantu satu sama lain, dan selalu berupaya meningkatkan iman merupakan cara untuk menjaga haji agar tetap mabrur.
Post-Haji: Menghindari Perilaku yang Membatalkan Mabrur
Setelah melaksanakan haji, ada beberapa perilaku yang sebaiknya dihindari agar status mabrur tetap terjaga:
- Menjalani Hidup yang Sia-sia: Kembali ke kebiasaan yang tidak baik seperti berbuat dosa atau mengabaikan ibadah setelah haji.
- Membanggakan Diri: Menunjukkan kesombongan karena status haji, yang bisa menelurkan kebanggaan hati dan merusak niat awal.
- Mengabaikan Tanggung Jawab Sosial: Tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan kurang berkontribusi pada masyarakat.
Doa untuk Menjadi Haji yang Mabrur
Banyak doa yang bisa dipanjatkan sebelum, selama, dan setelah haji. Selalu berdoa kepada Allah agar haji yang dilakukan menjadi mabrur. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah:
"Ya Allah, terimalah haji kami, ampuni dosa-dosa kami, dan jadikan kami hamba-hamba-Mu yang mabrur."
Dengan memanjatkan doa ini, diharapkan dapat meningkatkan niat dan kesadaran spiritual dalam menjalani ibadah haji.
Melalui pemahaman yang mendalam mengenai arti haji mabrur, ciri-ciri, cara mencapai status tersebut, serta sikap yang harus diambil setelah kembali, diharapkan setiap jemaah dapat meraih haji yang mabrur dan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.