Umroh, sering kali disebut sebagai haji kecil, adalah salah satu ibadah yang sangat disunnahkan dalam agama Islam. Meskipun tidak sebanyak haji, umroh tetap memiliki kedudukan tinggi di mata Allah dan menjadi impian bagi banyak Muslim di seluruh dunia. Dalam melaksanakan umroh, ada rukun-rukun yang wajib diikuti. Artikel ini akan membahas urutan rukun ibadah umroh secara detail agar jemaah dapat menjalankannya dengan benar.
Apa itu Umroh?
Umroh adalah ibadah yang dilakukan di Kota Mekah yang melibatkan serangkaian ritual tertentu. Meskipun tidak wajib seperti haji, umroh tetap merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Tidak ada batasan waktu untuk melaksanakan umroh, berbeda dengan haji yang hanya dapat dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Ibadah umroh termasuk ke dalam kategori ibadah yang melibatkan fisik dan spiritual, di mana para jemaah akan berdoa, bertasbih, dan menjalankan sejumlah ritual. Rukun umroh adalah komponen penting yang menentukan sah atau tidaknya ibadah ini. Tanpa mengikuti urutan rukun ini, umroh bisa menjadi tidak sah.

Rukun Ibadah Umroh: Dasar-dasar yang Harus Diketahui
Rukun ibadah umroh terdiri dari enam komponen utama yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah yang melaksanakan ibadah. Berikut adalah rukun-rukun tersebut:
- Niat Umroh
- Ihram
- Tawaf
- Sa’i
- Tahallul
- Tertib
Mari kita bahas satu per satu rukun-rukun tersebut.
I. Niat Umroh
Niat adalah langkah pertama dan paling penting sebelum seorang jemaah melaksanakan umroh. Niat ini adalah suatu tekad yang tulus dalam hati untuk melakukan umroh demi Allah. Niat umroh sebaiknya disampaikan dalam hati, meskipun ada beberapa praktisi yang mengucapkan niat secara lisan.
Niat umroh bisa dibuat dalam berbagai bentuk, contohnya dalam bahasa Arab sebagai berikut:
نويت أن أُعتمر عمرةً رَجاءَ اللهِ تعالى
II. Ihram
Setelah niat, langkah selanjutnya adalah memasuki fase ihram. Ihram adalah keadaan suci yang ditandai dengan pelaksanaan niat. Dalam fase ini, seorang jemaah harus mengenakan pakaian ihram yang khas, bagi pria adalah dua lembar kain putih tidak berjahit, dan bagi wanita adalah pakaian yang menutup aurat, tanpa menggunakan wewangian.
Ihram juga melibatkan pelaksanaan larangan-larangan tertentu seperti:
- Tidak boleh memangkas rambut atau kuku.
- Tidak boleh menikah selama dalam keadaan ihram.
- Tidak boleh melakukan tindakan kekerasan atau perselisihan.
Sebelum memasuki batas Miqat (tempat tertentu di sekitar Mekah untuk memulai umroh), jemaah harus memastikan bahwa mereka telah mengenakan pakaian ihram dan melafalkan niat umroh.
III. Tawaf
Setelah memasuki Mekah dan sebelum melakukan sa’i, jemaah harus melaksanakan tawaf. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah melawan jarum jam. Tawaf merupakan salah satu rukun paling signifikan dalam ibadah umroh.
Setiap putaran tawaf dimulai dari Hajar Aswad, dan jemaah dianjurkan untuk mencium atau menyentuhnya jika memungkinkan. Jika tidak, jemaah dapat menandai Hajar Aswad dengan tangan atau hanya mengarahkan tangan ke arahnya. Di antara putaran, jemaah juga disarankan untuk membaca doa-doa atau zikir yang diinginkan.
IV. Sa’i
Sa’i adalah rukun selanjutnya yang harus dilakukan setelah tawaf. Sa’i adalah perjalanan antara bukit Sofa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Jemaah mulai dari Bukit Sofa dan mengakhiri di Bukit Marwah.
Setiap kali sampai di Marwah, jemaah diharapkan membaca doa dan mengangkat tangan sebagai tanda permohonan kepada Allah. Sa’i mengingatkan jemaah akan pengorbanan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail.
Selama melakukan sa’i, jemaah bisa menggunakan langkah berjalan, maupun berlari ketika berada di area tertentu yang ditandai. Tindakan ini diambil untuk meneladani upaya Siti Hajar dalam mencari air.
V. Tahallul
Setelah menyelesaikan tawaf dan sa’i, langkah selanjutnya adalah tahallul. Tahallul adalah proses mencukur atau memotong rambut sebagai tanda akhir dari rangkaian ibadah umroh.
Bagi pria, tahallul dilakukan dengan mencukur habis atau memotong sebagian dari rambut. Sedangkan wanita cukup memotong sebagian kecil dari ujung rambut mereka. Tahallul menandakan bahwa jemaah sudah menyelesaikan seluruh rangkaian rukun umroh dan diperbolehkan untuk kembali melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk mengubah pakaian dari ihram ke pakaian normal.
VI. Tertib
Rukun terakhir dari ibadah umroh adalah tertib. Tertib berarti menjalankan urutan rukun umroh dengan benar dan tidak melanggar urutan yang telah ditetapkan. Ini termasuk melakukan niat terlebih dahulu, diikuti dengan ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul. Keteraturan ini penting untuk memastikan bahwa semua aspek ibadah tercakup dengan baik.
Dalam konteks ibadah, tertib juga mencakup kesadaran dan kefahaman jemaah terhadap setiap langkah yang dilakukan. Memastikan tidak ada rukun yang dilewatkan atau dilakukan secara tidak berurutan.
Kesimpulan
Melaksanakan umroh merupakan sebuah amanah dan ibadah yang mendatangkan banyak pahala. Dengan memahami urutan rukun ibadah umroh, jemaah bisa melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan petunjuk yang telah di khaskan. Pastikan untuk mengamati dan menindaklanjuti setiap langkah untuk memperoleh pengalaman spiritual yang maksimal selama berada di Tanah Suci.
