Skip to content
Home ยป Apakah Boleh Berhubungan Suami Istri Saat Umroh? Memahami Aturan dan Etika dalam Ibadah

Apakah Boleh Berhubungan Suami Istri Saat Umroh? Memahami Aturan dan Etika dalam Ibadah

Apakah Boleh Berhubungan Suami Istri Saat Umroh? Memahami Aturan dan Etika dalam Ibadah

Umroh merupakan salah satu ibadah yang sangat diidam-idamkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Melakukan umroh memerlukan pengorbanan waktu dan biaya, serta merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, seringkali terdapat pertanyaan seputar etika dan hukum tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan umroh, termasuk mengenai berhubungan suami istri selama menjalankan ibadah ini. Artikel ini akan membahas perihal tersebut secara mendetail.

1. Inti dari Ibadah Umroh

Umroh adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat dilakukan oleh umat Islam, yang mana tidak sama seperti ibadah haji yang memiliki waktu tertentu. Umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Dalam umroh, terdapat serangkaian ritual yang harus dilaksanakan, termasuk ihram, tawaf (mengelilingi Ka’bah), sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah), dan tahallul (memotong rambut sebagai tanda selesai).

Ritual umroh menjadi simbol pengabdian dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap jamaah umroh untuk mematuhi aturan dan etika selama berada dalam status ihram agar ibadah dapat dilakukan dengan khusyuk dan sesuai tuntunan syar’i.

2. Status Ihram dalam Umroh

Sebelum membahas tentang hubungan suami istri, penting untuk memahami status ihram. Ihram adalah keadaan suci yang dikenakan oleh jamaah yang melaksanakan umroh. Hal ini ditandai dengan mengenakan pakaian tertentu (dua helai kain untuk laki-laki dan pakaian sopan untuk perempuan) dan melafalkan niat umroh.

Selama dalam kondisi ihram, terdapat beberapa larangan yang harus ditaati, termasuk:

  • Tidak boleh memotong rambut atau kuku.
  • Dilarang melakukan perbuatan yang bersifat nafsu.
  • Dilarang menikah atau melakukan hal-hal yang dapat mengarah pada hubungan suami istri.

Maka, sangat penting untuk memahami kewajiban dan larangan saat berada dalam keadaan ihram untuk menjaga kesucian ibadah ini.

BACA JUGA:   Travel Umroh Terdaftar di Depag: Panduan Perjalanan Haji yang Aman dan Nyaman

3. Hukum Berhubungan Suami Istri Selama Umroh

Dalam konteks hukum Islam, berhubungan seksual termasuk dalam kategori perbuatan yang dilarang selama kondisi ihram. Mengacu pada pendapat para ulama, berhubungan suami istri ketika sedang ihram adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Hal ini tercantum dalam beberapa fatwa yang selaras dengan syariat Islam.

Para ulama sepakat bahwa jika suami istri melakukan hubungan intim saat ihram, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Konsekuensi tersebut bisa berupa denda dan diperintahkan untuk melaksanakan qurban sebagai pengganti pelanggaran tersebut.

3.1. Landasan Hukum

Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis, terdapat beberapa landasan hukum terkait pelarangan ini. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

"Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah kamu berburu." (Al-Ma’idah: 1)

Namun, konteks ini menjelaskan bahwa dalam situasi tertentu setelah menyelesaikan haji, baru diperbolehkan, bukan pada fase ihram. Sedangkan hadis Nabi Muhammad SAW, yang mencatat bahwa beliau menjelaskan larangan mengenai hubungan intim selama ihram.

3.2. Beberapa Fatwa dari Ulama

Dari berbagai fatwa yang ada, dapat dirujuk pada pendapat-pendapat ulama berikut:

  • Imam Nawawi dalam kitabnya "Al-Majmu’" menyatakan bahwa melakukan hubungan suami istri saat ihram adalah haram dan akan berdosa, di mana pelanggaran tersebut harus diiringi dengan denda.
  • Syaikh Ibn Baz juga menjelaskan bahwa hubungan intim saat ihram merupakan perbuatan yang dilarang dan bisa mengakibatkan denda.

4. Etika Berinteraksi Sebagai Suami Istri Saat Umroh

Meskipun berhubungan intim dilarang, suami istri tetap bisa berinteraksi dengan baik selama menjalankan ibadah umroh. Interaksi yang diperkenankan meliputi:

  • Berbicara dengan mesra: Suami istri dapat berkomunikasi dengan lembut dan kasih sayang, sebab hal ini dapat meningkatkan keintiman serta menjaga keharmonisan rumah tangga.
  • Saling membantu: Ibadah umroh adalah momen yang bisa menuntut kerjasama antara pasangan, seperti membantu satu sama lain saat melaksanakan ibadah tawaf dan sa’i.
  • Saling memberi dukungan spiritual: Pasangan bisa saling mengingatkan untuk melakukan dzikir, berdoa, atau melaksanakan sholat berjamaah.
BACA JUGA:   Lamanya Pendaftaran Umroh Sampai Hari Keberangkatan

Dengan demikian, walaupun ada larangan, kedekatan emosional tetap dapat terjalin dengan baik melalui komunikasi yang sehat dan interaksi positif antara suami dan istri.

5. Mengelola Godaan Saat Umroh

Saat menjalankan umroh, godaan untuk berhubungan intim mungkin ada. Namun, hal ini bisa dikelola dengan baik melalui beberapa cara, antara lain:

  • Menjaga Fokus Spiritual: Memusatkan perhatian pada tujuan utama melakukan umroh, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Mengambil Rangkaian Ibadah dengan Serius: Memanfaatkan setiap kesempatan untuk melakukan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan melakukan sholat sunnah bisa mengalihkan perhatian dari keinginan tersebut.
  • Berkumpul dengan Jamaah Lain: Terlibat dalam komunitas jamaah lain dapat menambah kekuatan iman dan menimbulkan suasana yang kondusif untuk ibadah.

6. Panduan Dalam Melaksanakan Ibadah Umroh Sebagai Pasangan

Menghadapi perjalanan umroh sebagai pasangan memerlukan persiapan dan pemahaman bersama mengenai etika dan larangan. Beberapa panduan yang bisa dijadikan pegangan antara lain:

  • Diskusikan Bersama Sebelum Berangkat: Sebelum pergi, penting bagi pasangan untuk mendiskusikan segala hal terkait ibadah yang akan dilaksanakan dan membuat komitmen untuk saling menghormati aturan selama umroh.
  • Rencanakan Ibadah Secara Bersama: Cobalah untuk merencanakan ibadah seperti tawaf dan sa’i bersama agar tetap terjalin hubungan yang harmonis.
  • Siapkan Mental untuk Berhak Berperilaku Baik: Berada di tempat suci akan memberikan pengaruh positif pada mental, sehingga penting untuk tetap berperilaku baik satu sama lain.

Dengan memahami aturan dan etika beribadah umroh, setiap pasangan dapat menjalani momen ini dengan penuh makna dan keharmonisan.