Skip to content
Home ยป Besar Zakat Fitrah 2018: Panduan Lengkap

Besar Zakat Fitrah 2018: Panduan Lengkap

Besar Zakat Fitrah 2018: Panduan Lengkap

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat ini memiliki tujuan utama untuk membersihkan diri dan membantu sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Namun, seberapa besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan setiap tahunnya? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas besaran zakat fitrah 2018 serta beberapa aspek penting lainnya yang berkaitan dengan zakat fitrah.

Apa Itu Zakat Fitrah?

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu, baik dari segi harta maupun fisik, untuk dikeluarkan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri. Zakat ini biasanya diberikan dalam bentuk makanan pokok atau senilai dengan harga makanan pokok yang umum di daerah masing-masing. Zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan jiwa seorang Muslim serta membantu orang-orang yang membutuhkan, sehingga mereka juga dapat merayakan hari raya dengan penuh suka cita.

Dasar Hukum Zakat Fitrah

Dasar hukum zakat fitrah terkandung dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah:

"Keluarkanlah zakat dari harta benda yang baik-baik." (Qur’an, Al-Baqarah: 267)

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan sebanyak satu sha’ dari makanan yang biasa dimakan manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sini dapat dipahami bahwa zakat fitrah adalah tanggung jawab setiap Muslim yang mampu.

Besar Zakat Fitrah 2018

Pada tahun 2018, besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan nilai makanan pokok yang berlaku. Di Indonesia, umumnya zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk bahan makanan pokok, seperti beras. Besaran zakat fitrah pada tahun tersebut berkisar antara sekitar Rp 25.000 hingga Rp 50.000 per orang, tergantung pada jenis dan kualitas makanan yang dipilih.

BACA JUGA:   Apa Hukum Zakat Berdasarkan Dalilnya

Penetapan Besaran Zakat Fitrah

Berikut adalah proses penetapan besaran zakat fitrah pada tahun 2018:

  1. Komisi Ru’yah: Saat bulan Ramadhan tiba, Komisi Ru’yah dan Penghitung Bulan Islam biasanya melakukan survei untuk menentukan harga bahan makanan pokok, seperti beras, gandum, dan bahan makanan lainnya.

  2. Konsensus Ulama: Ulama dan tokoh masyarakat melakukan musyawarah untuk menentukan besaran zakat fitrah yang dianggap wajar dan sesuai dengan situasi ekonomi masyarakat.

  3. Rekomendasi Kementerian Agama: Kementerian Agama Republik Indonesia juga memberikan rekomendasi mengenai besaran zakat fitrah yang dapat dijadikan pedoman oleh masyarakat.

Besaran Zakat Fitrah Berdasarkan Jenis Makanan

Berlatar belakang pada pendapat ulama dan tradisi masyarakat, jenis makanan yang umum digunakan dalam penentuan zakat fitrah di tahun 2018 adalah:

  • Beras: Sebagai makanan pokok utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia, zakat fitrah yang dikeluarkan dalam bentuk beras bisa berkisar antara 2,5 kg hingga 3 kg per orang. Jika dalam bentuk uang, nilainya sekitar Rp 30.000 sampai Rp 50.000.
  • Gandum: Dalam beberapa komunitas, gandum juga digunakan sebagai alternatif, dengan besaran sekitar 1 sha.

Kapan Zakat Fitrah Harus Dikeluarkan?

Zakat fitrah sebaiknya dikeluarkan pada bulan Ramadhan, khususnya menjelang hari Raya Idul Fitri. Waktu terbaik untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri. Sehingga, orang-orang yang kurang mampu juga mendapatkan bantuan tepat pada waktunya untuk merayakan hari raya.

Waktu untuk Mengeluarkan Zakat Fitrah

  1. Awal Ramadhan: Beberapa orang memilih untuk mengeluarkan zakat fitrah lebih awal, pada awal bulan Ramadhan.

  2. Pertengahan Ramadhan: Sebagian umat Muslim juga melakukan pengeluaran tengah bulan Ramadhan, yang dianggap sebagai waktu yang baik untuk berbagi sebelum hari raya.

  3. Sebelum Shalat Idul Fitri: Ini adalah waktu yang paling dianjurkan, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW.

BACA JUGA:   Apa itu Zakat Al-Fitr?

Siapa yang Wajib Mengeluarkan Zakat Fitrah?

Setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu, baik secara finansial maupun waktu, diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah. Termasuk di dalamnya:

  • Orang Tua: Wali dari anak-anak yang belum baligh juga wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk anak-anak mereka.
  • Keluarga: Setiap anggota keluarga yang sudah dewasa, jika mereka mempunyai kemampuan harta, harus berkontribusi.

Kategori Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah biasanya diberikan kepada golongan yang membutuhkan, termasuk:

  • Fakir dan Miskin: Mereka yang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Amil Zakat: Mereka yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  • Mualaf: Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri.

Cara Membayar Zakat Fitrah

Pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda. Yang paling umum adalah melalui penyarahan langsung dalam bentuk bahan makanan, tetapi ada juga opsi lain yang lebih praktis.

Metode Pembayaran Zakat Fitrah

  1. Dalam Bentuk Bahan Makanan: Ini adalah cara yang paling umum dan dianjurkan. Umat Muslim dapat memberikan beras atau makanan pokok lainnya langsung kepada yang berhak.

  2. Melalui Uang: Dalam situasi tertentu, zakat fitrah juga dapat dikeluarkan dalam bentuk uang, berdasarkan nilai dari makanan pokok tersebut.

  3. Menggunakan Lembaga Amil Zakat: Banyak lembaga amil zakat yang menyediakan fasilitas untuk menyalurkan zakat fitrah, memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban ini.

Peran Zakat Fitrah dalam Kehidupan Masyarakat

Zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga memiliki pengaruh signifikan dalam memperkuat solidaritas sosial di masyarakat. Dengan melaksanakan zakat fitrah, kita berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan membantu mereka yang membutuhkan.

Manfaat Zakat Fitrah

  1. Membantu yang Membutuhkan: Zakat fitrah memberikan bantuan langsung kepada orang-orang yang kurang mampu, sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan saat Idul Fitri.

  2. Membentuk Rasa Kepedulian: Dengan membayar zakat, individu mengembangkan sikap peduli terhadap sesama dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam komunitas.

  3. Membersihkan Harta: Dalam Islam, harta yang dibelanjakan untuk zakat akan membawa berkah bagi pemiliknya dan membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik.

BACA JUGA:   Apa yang Kamu Ketahui dengan Zakat?

Dengan memahami besaran dan makna zakat fitrah serta cara pelaksanaannya, kita dapat lebih baik dalam melaksanakan kewajiban ini dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga zakat fitrah kita diterima.