Skip to content
Home ยป Bolehkah Berhubungan Saat Umroh? Panduan Lengkap Hukum dan Etika

Bolehkah Berhubungan Saat Umroh? Panduan Lengkap Hukum dan Etika

Bolehkah Berhubungan Saat Umroh? Panduan Lengkap Hukum dan Etika

Umroh merupakan perjalanan suci yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perjalanan ini sarat dengan berbagai aturan dan etika yang harus dipatuhi oleh para jamaah. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hubungan intim saat menjalankan ibadah umroh.

1. Hukum Berhubungan Intim Saat Umroh

Hukum berhubungan intim saat umroh adalah haram dan dilarang berdasarkan berbagai dalil dalam agama Islam.

  • Al-Quran: Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 197: "Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) sedang kamu berada dalam ihram."
  • Hadits: Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal bagi seorang mukmin yang sedang ihram untuk menyentuh istrinya, bercukur, memotong kuku, dan membunuh hewan buruan."

2. Alasan Larangan Berhubungan Intim Saat Umroh

Larangan berhubungan intim saat umroh memiliki beberapa alasan, di antaranya:

  • Menghormati kesucian ibadah umroh: Ibadah umroh merupakan waktu khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh konsentrasi dan kesucian. Hubungan intim dapat mengalihkan fokus dan mengurangi kekhusyukan ibadah.
  • Melatih kesabaran dan pengendalian diri: Larangan berhubungan intim merupakan ujian bagi para jamaah umroh untuk melatih kesabaran dan pengendalian diri.
  • Menghindari dosa besar: Berhubungan intim saat ihram termasuk dosa besar yang akan merugikan pelakunya.

3. Ihram dan Larangannya

Ihram adalah keadaan suci yang harus dipenuhi oleh setiap jamaah umroh. Pada saat ihram, terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi, yaitu:

  • Berhubungan intim: Baik dengan istri maupun dengan wanita lain.
  • Mencukur rambut atau memotong kuku: Baik untuk laki-laki maupun perempuan.
  • Memakai wewangian: Baik untuk laki-laki maupun perempuan.
  • Memburu hewan: Hanya diperbolehkan bagi yang mendapatkan izin khusus.
  • Bertengkar atau berbuat kasar: Menjaga sikap tenang dan santun.
BACA JUGA:   Peraturan Menteri tentang Penyelenggaraan Ibadah Umroh

4. Masa Ihram bagi Wanita

Masa ihram bagi wanita berbeda dengan laki-laki. Wanita tidak dilarang untuk memakai pakaian biasa yang menutup aurat. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Tidak memakai pakaian yang ketat: Pakaian yang ketat dapat menonjolkan bentuk tubuh dan menarik perhatian.
  • Tidak memakai pakaian yang berwarna mencolok: Pakaian yang berwarna mencolok dapat menjadi perhatian orang lain.
  • Tidak memakai perhiasan yang mencolok: Perhiasan yang mencolok dapat menarik perhatian orang lain.

5. Keadaan Darurat dan Dispensasi

Meskipun hukum berhubungan intim saat umroh adalah haram, terdapat beberapa keadaan darurat yang dapat menyebabkan dispensasi.

  • Keadaan darurat medis: Jika seorang jamaah umroh mengalami kondisi medis darurat yang mengharuskan hubungan intim, maka hal tersebut diperbolehkan.
  • Keadaan darurat lainnya: Dalam keadaan darurat lainnya, seperti ancaman bahaya atau keselamatan jiwa, dispensasi dapat diberikan dengan syarat yang ketat.

6. Menjaga Kesucian Ibadah Umroh

Untuk menjaga kesucian ibadah umroh dan menghindari hal-hal yang dapat merusak keutamaan ibadah, maka para jamaah dianjurkan untuk:

  • Mempersiapkan diri dengan baik: Melakukan persiapan fisik, mental, dan spiritual.
  • Menjaga kebersihan: Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
  • Mempelajari tata cara umroh: Memahami tata cara ibadah umroh yang benar.
  • Berkonsultasi dengan ulama: Meminta nasihat dan bimbingan dari ulama yang terpercaya.
  • Menghindari hal-hal yang diharamkan: Menjauhi perbuatan yang dapat merusak kesucian ibadah umroh.

7. Hal yang Boleh Dilakukan Saat Umroh

Saat menjalankan ibadah umroh, terdapat beberapa hal yang diperbolehkan, seperti:

  • Berdoa: Berdoa memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
  • Membaca Al-Quran: Membaca Al-Quran dan merenungkan maknanya.
  • Berzikir: Berzikir dengan menyebut nama Allah SWT dan memuji-Nya.
  • Melakukan tawaf: Berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  • Melakukan sai: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa.
BACA JUGA:   Umroh Sekamar dengan Suami: Mewujudkan Mimpi Beribadah Bersama

8. Manfaaat Melakukan Umroh

Ibadah umroh memiliki berbagai manfaat, di antaranya:

  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Memperkuat hubungan batiniah dengan Allah SWT.
  • Mendapatkan ampunan dosa: Memohon ampunan dan membersihkan diri dari dosa-dosa.
  • Meningkatkan keimanan: Memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Menjadi pribadi yang lebih baik: Membentuk karakter yang lebih baik dan mulia.
  • Mendapatkan pahala: Mendapatkan pahala yang besar dan kebaikan.

9. Tips Melakukan Umroh dengan Khusyuk

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ibadah umroh, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  • Mempersiapkan diri dengan baik: Menyiapkan fisik, mental, dan spiritual.
  • Berkonsentrasi dalam ibadah: Fokus pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Melepaskan beban duniawi: Menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT.
  • Menjaga niat dan keikhlasan: Melakukan ibadah dengan niat yang ikhlas dan suci.
  • Berdoa dengan khusyuk: Memohon ampunan dan rahmat Allah SWT dengan penuh khusyuk.
  • Menjaga akhlak dan perilaku: Menjaga akhlak dan perilaku yang baik selama menjalankan ibadah.

10. Penutup

Ibadah umroh adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting untuk memahami hukum dan etika yang berlaku. Dengan menjaga kesucian ibadah umroh, diharapkan setiap jamaah dapat meraih manfaat yang maksimal dari perjalanan suci ini.