Skip to content
Home » Doa Ketika Sa’i Umroh: Panduan Lengkap untuk Jamaah Haji dan Umroh

Doa Ketika Sa’i Umroh: Panduan Lengkap untuk Jamaah Haji dan Umroh

Doa Ketika Sa’i Umroh: Panduan Lengkap untuk Jamaah Haji dan Umroh

Sa’i merupakan salah satu rukun dalam pelaksanaan umroh yang tidak dapat ditinggalkan. Kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan tawaf dan menjadi momen penting bagi jamaah untuk mengingat sejarah Siti Hajar dan perjuangannya. Dalam setiap langkah Sa’i, terdapat doa yang bisa dipanjatkan oleh jamaah. Artikel ini akan membahas secara detail tentang doa ketika Sa’i umroh, langkah-langkahnya, dan makna dari setiap doa tersebut.

Apa Itu Sa’i dalam Umroh?

Sa’i berasal dari kata "sa’a" yang berarti berlari atau berusaha. Dalam konteks umroh, Sa’i dilakukan antara dua bukit, yaitu Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. Kegiatan ini adalah pengingat akan usaha Siti Hajar yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Dalam pelaksanaannya, jamaah diawali dari bukit Safa menuju Marwah dan kembali ke Safa, yang dihitung sebagai satu putaran.

Sejarah Singkat Sa’i

Sejarah Sa’i diambil dari kisah perjuangan Siti Hajar yang berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air untuk Nabi Ismail. Setelah usaha tersebut, Allah SWT kemudian memunculkan sumber air dari tanah di bawah kaki Ismail, yang kini dikenal sebagai sumur Zamzam. Contoh perjuangan dan ikhtiar yang ditunjukkan oleh Siti Hajar menjadi simbol penting dalam ibadah umroh.

Doa yang Disarankan Saat Sa’i

Berikut adalah beberapa doa yang dapat dipanjatkan jamaah saat Sa’i. Meskipun tidak ada doa baku yang harus dibaca, jamaah dapat membaca doa menurut kemampuan dan keikhlasan hati:

1. Doa Saat Berada di Bukit Safa

Ketika memulai Sa’i dari bukit Safa, terdapat doa yang dapat dibaca. Ini adalah salah satu doa yang disunahkan dan dianjurkan:

"Inna as-Safa wal-Marwah min sha’a’irillah. Fa man hajj al-Bait aw i’tamara fa la junaha ‘alayhi an yatoffaqa bihima. Wa man tatawwa’a khaira fa inna Allah syakirin ‘alim."
(Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah bagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang haji ke Baitullah atau umrah, maka tidak ada dosa baginya untuk bertawaf antara keduanya. Dan barang siapa yang berbuat baik, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.”)
(QS. Al-Baqarah: 158)

2. Doa Antara Safa dan Marwah

Saat berjalan antara dua bukit, jamaah disarankan untuk mengulangi kalimat-kalimat yang lembut dan memohon kepada Allah. Beberapa di antaranya adalah:

  • "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keteguhan hati, kesehatan, dan keselamatan dalam menjalani ibadah ini."
  • "Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami dan terimalah ibadah kami."
BACA JUGA:   Masa Tunggu Haji di Jawa Barat: Segalanya yang Perlu Anda Ketahui

3. Doa Saat Berada di Bukit Marwah

Setelah mencapai bukit Marwah, ada doa lain yang bisa dibaca untuk melengkapi langkah terakhir dari Sa’i:

"Allahu Akbar, La ilaha illallah, wahdahu la sharika lahu, lahu wa al-hamd, wa huwa ‘ala kulli shay’in qadir."
(Artinya: “Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”)

4. Doa Khusus untuk Memohon Kebaikan

Setiap jamaah memiliki tujuan dan harapan masing-masing ketika menunaikan umroh. Di antara langkah-langkah Sa’i, permohonan khusus dapat disampaikan kepada Allah, seperti:

  • "Ya Allah, limpahkanlah rezeki yang halal, sehatkanlah tubuhku, dan berikanlah kemudahan dalam segala urusan."

Ini adalah momen yang tepat untuk menyampaikan segala hajat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang-orang tercinta.

Tata Cara Melaksanakan Sa’i

Melaksanakan Sa’i harus mengikuti tata cara tertentu. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat melakukan Sa’i:

1. Menetapkan Niat

Sebelum memulai Sa’i, jamaah harus menetapkan niat untuk melakukan Sa’i. Dalam hati, disengaja dan bersungguh-sungguh adalah hal yang penting.

2. Mengarah ke Kiblat

Selalu mengagungkan Allah dengan menghadap kiblat sebelum memulai dan sepanjang perjalanan Sa’i.

3. Mengulangi Doa

Setiap kali melangkah dari Safa ke Marwah dan kembali, jamaah disarankan untuk mengulangi doa dan dzikir yang telah diajarkan sebelumnya. Momen di perjalanan ini harus dimanfaatkan untuk berdoa sebanyak mungkin, baik doa umum maupun doa spesifik.

4. Menyelesaikan Sa’i dengan Khusyu’

Akhiri setiap putaran dengan mengoreksi diri, merenungkan kekuatan iman, dan tunduk patuh hanya kepada Allah. Suasana khusyu’ akan meningkatkan kualitas ibadah.

BACA JUGA:   Daftar Travel Umroh Resmi di Goront

Hikmah dan Makna Doa Selama Sa’i

Doa saat Sa’i bukan hanya sekadar ritual, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan iman dan pengharapan. Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa dipetik:

1. Penyatuan Spiritual dengan Allah

Setiap doa yang dipanjatkan merupakan bentuk komunikasi antara hamba dan Sang Pencipta. Momen ini memberikan kekuatan spiritual bagi jamaah.

2. Peneguhan Iman

Ketika umat Muslim menjalani Sa’i, mereka diingatkan akan pentingnya keteguhan dalam berdoa dan berharap kepada Allah, sama seperti Siti Hajar. Perjuangan dan usaha tidak sia-sia; Allah pasti mendengarkan setiap doa.

3. Pengingat Akan Karunia Allah

Sa’i juga merupakan pengingat akan karunia air Zamzam yang didapat Siti Hajar, yang menunjukkan bahwa Allah selalu memfasilitasi hamba-Nya yang berusaha.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Sa’i

Setiap jamaah perlu memahami beberapa kesalahan yang harus dihindari selama Sa’i agar ibadah yang dijalani dapat diterima:

1. Mengabaikan Doa dan Dzikir

Terlalu fokus pada fisik dan lupa berdoa dapat mengurangi makna dari Ibadah Sa’i itu sendiri.

2. Terburu-Buru dalam Melangkah

Sa’i harus dilakukan dengan tenang. Terburu-buru dapat membuat jamaah kehilangan fokus. Sebaiknya melaksanakan dengan hati yang khusyu’ dan tidak terburu-buru.

3. Kurangnya Pemahaman Mengenai Sa’i

Memahami sejarah dan makna Sa’i sangat penting. Tanpa pengetahuan yang cukup, pelaksanaan ibadah bisa kehilangan makna yang sesungguhnya.

Penutup

Sa’i adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dari proses umroh yang diharapkan mampu memberikan keberkahan dan kedamaian. Melibatkan doa yang khusyu’ dan penuh harapan selama Sa’i adalah hal yang sangat dianjurkan. Setiap langkah yang diambil dalam Sa’i adalah simbol dari ikhtiar dan pengharapan kepada Allah SWT. علم الله العالي

BACA JUGA:   Setelah Ibadah Umroh, Bolehkah Keliling ke Rumah Saudara?