Ajaran Jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kaya akan tradisi dan praktik keagamaan yang mengedepankan nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu praktik yang sering dilakukan oleh umat LDII adalah pembacaan doa sebelum menaiki kendaraan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang doa naik kendaraan di dalam ajaran LDII, termasuk makna, bacaan, dan pentingnya melakukan doa sebelum berkendara.
1. Apa Itu LDII?
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia yang didirikan dengan tujuan untuk menyebarkan dakwah dan ajaran Islam secara murni. LDII berpegang pada Al-Qur’an dan Sunah sebagai pedoman utama. Organisasi ini dikenal karena disiplin keagamaan yang tinggi dan kepatuhan terhadap ajaran Islam, serta pentingnya membangun akhlak yang baik dalam masyarakat.
Dalam praktik sehari-harinya, LDII menekankan pentingnya doa dalam setiap aktiviti. Salah satu contohnya adalah doa naik kendaraan yang dilakukan sebagai bagian dari pengamalan ajaran Islam.

2. Pentingnya Berdoa Sebelum Naik Kendaraan
Dalam ajaran Islam, berdoa sebelum melakukan suatu kegiatan merupakan bentuk pengharapan kepada Allah SWT agar segala sesuatu yang dilakukan berjalan dengan baik. Hal ini juga berlaku ketika kita akan menggunakan kendaraan. Dengan membaca doa, seorang muslim menunjukkan sikap tawakal dan menyerahkan segala urusan kepada Yang Maha Kuasa.
Berdoa sebelum berkendara membawa banyak manfaat, antara lain:
- Menjaga Kesadaran: Dengan berdoa, pikiran kita tertuju pada tujuan perjalanan dan mengingatkan kita untuk tetap waspada.
- Meminta Perlindungan: Doa menjadi sarana untuk meminta perlindungan dari segala bahaya, baik yang kita sadari maupun tidak.
- Menghadirkan Ketentraman: Dalam ajaran Islam, doa dapat memberi ketentraman jiwa dan memotivasi seseorang untuk bersikap sabar dan berhati-hati.
3. Bacaan Doa Naik Kendaraan Menurut LDII
Doa yang dibaca sebelum naik kendaraan bisa bervariasi, tetapi umumnya mengikuti pola yang sama. Berikut adalah doa yang umum dibaca di kalangan umat LDII sebelum naik kendaraan:
Bismillahi tawakkaltu 'ala Allah, la hawla wa la quwwata illa billah.
Artinya:
"Dengan nama Allah, saya bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah."
Pembacaan doa ini mengandung makna yang dalam, yaitu:
- Bismillah: Menyatakan bahwa setiap kegiatan dimulai dengan menyebut nama Allah, mohon berkah dan ridha-Nya.
- Tawakkal: Menunjukkan sikap percaya kepada Allah sambil berusaha menjaga keselamatan diri dan orang lain.
- La hawla wa la quwwata illa billah: Menyadarkan kita bahwa segala sesuatu tergantung pada kekuatan Allah, bukan semata-mata pada kemampuan manusia.
4. Praktik Doa Naik Kendaraan dalam Kehidupan Sehari-hari
Praktik berdoa sebelum naik kendaraan di kalangan LDII sering kali dilakukan dalam situasi yang beragam. Berikut adalah beberapa contoh:
4.1 Doa Sebelum Perjalanan Jauh
Ketika akan melakukan perjalanan jauh, seperti mudik atau perjalanan dinas, umat LDII dianjurkan untuk melakukan doa secara khusus. Ini dijadikan sebagai bentuk tawakal dan harapan agar perjalanan berlangsung lancar dan selamat sampai tujuan.
4.2 Doa Sebelum Mengemudikan Kendaraan Pribadi
Pengemudi kendaraan pribadi, terutama yang merasa cemas atau kurang percaya diri, dianjurkan untuk meluangkan waktu sejenak sebelum berkendara untuk berdoa. Doa dapat membantu menenangkan pikiran dan memastikan bahwa fokus sepenuhnya tersampaikan pada perjalanan.
4.3 Doa Bersama Keluarga
Praktik doa juga seringkali dilakukan bersama anggota keluarga sebelum melakukan perjalanan. Ini memperkuat ikatan keluarga serta menumbuhkan rasa saling melindungi selama perjalanan. Keluarga yang berdoa bersama dapat saling mendoakan keselamatan dan kelancaran.
5. Doa dalam Kehidupan Sehari-hari dalam LDII
Doa tidak hanya dibaca sebelum naik kendaraan, tetapi juga dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari umat LDII. Misalnya, dalam praktik ibadah sehari-hari, seperti:
- Doa Sebelum Makan: Sebuah bentuk syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan.
- Doa Sebelum Tidur: Memohon perlindungan saat tidur dan harapan untuk bangun kembali dalam keadaan baik.
- Doa Pada Saat Kesulitan: Memohon pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai masalah.
Setiap pembacaan doa ini disertai dengan rasa penuh keikhlasan dan ketulusan dari hati, sebagaimana ajaran yang diterima dari Al-Qur’an dan Sunah.
6. Kesadaran Spiritual dalam Berkendara
Berkendara tidak hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan spiritual. Umat LDII sering kali diajarkan untuk menjadikan perjalanan sebagai momen refleksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran spiritual selama berkendara antara lain:
- Mendengarkan Al-Qur’an atau Muzik Islami: Membuat suasana berkendara menjadi lebih tenang dan mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah.
- Berhenti untuk Berdoa: Dalam perjalanan panjang, disarankan untuk berhenti dan melaksanakan sholat, agar perjalanan ada jeda yang membawa keberkahan.
- Menjaga Etika Berkendara: Selalu mengingat bahwa berkendara merupakan tanggung jawab besar. Oleh karena itu, menjaga etika dan keselamatan selama berkendara adalah bagian dari pengamalan agama.
Dalam kesimpulan terdapat banyak aspek yang dapat dipelajari mengenai doa naik kendaraan di dalam ajaran LDII. Kegiatan berdoa, baik sebelum berkendara maupun dalam aktivitas sehari-hari lainnya, menjadi bagian tak terpisahkan dari spiritualitas seorang muslim. Praktik ini mengajarkan kita akan pentingnya ketergantungan kepada Allah SWT dan membangun kehidupan yang lebih baik dengan senantiasa mengedepankan akhlak yang mulia.
