Skip to content
Home » Hukum Puasa Ramadhan Dalam Keadaan Junub

Hukum Puasa Ramadhan Dalam Keadaan Junub

Puasa adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslim yang sudah baligh dan sehat baik jasmani maupun rohani. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan ibadah puasa, salah satunya adalah keadaan junub. Bagaimana hukum puasa Ramadhan dalam keadaan junub? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Junub

Junub adalah keadaan seseorang yang telah bercampur dengan mani atau air mani, baik karena bersetubuh, mimpi basah, atau suatu hal yang memancing keluarnya air mani. Dalam keadaan junub, seseorang dianggap tidak suci dan harus mandi besar atau disebut juga janabah sebelum melakukan ibadah apapun, termasuk puasa.

Hukum Puasa dalam Keadaan Junub

Ada beberapa pendapat ulama mengenai hukum puasa dalam keadaan junub, berikut ini penjelasannya:

1. Tidak Membatalkan Puasa

Menurut mayoritas ulama, puasa dalam keadaan junub tidak membatalkan puasa. Artinya, seseorang yang berpuasa tetap sah puasanya meskipun dalam keadaan junub. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Tidak menjadikan junub (mandi besar) sebagai suatu halangan bagi seseorang yang sedang dalam keadaan berpuasa".

2. Tidak Sah

Namun ada juga pendapat ulama yang berbeda, yaitu puasa dalam keadaan junub tidak sah. Ulama yang berpendapat demikian mengatakan bahwa seseorang dalam keadaan junub harus mandi besar terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah apapun, termasuk puasa. Pendapat ini didukung oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, "Tidaklah sah puasa seseorang yang berpuasa dalam keadaan junub".

Menjaga Kesucian

Meskipun hukum puasa dalam keadaan junub masih menjadi perdebatan di kalangan ulama, namun yang penting adalah menjaga kesucian dalam menjalankan ibadah puasa. Apabila seseorang dalam keadaan junub, maka disyaratkan untuk segera mandi besar sebelum melaksanakan ibadah puasa.

BACA JUGA:   Doa Puasa Qadha Bulan Ramadhan

Selain itu, menjaga kesucian dalam ibadah puasa juga dapat dilakukan dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat memancing keluarnya mani atau air mani, seperti menonton film porno, membaca majalah porno, atau melakukan perbuatan zina.

Kesimpulan

Hukum puasa dalam keadaan junub masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang berpendapat tidak membatalkan puasa, namun ada juga yang berpendapat tidak sah. Yang penting adalah menjaga kesucian dalam menjalankan ibadah puasa dengan segera mandi besar jika dalam keadaan junub, dan menghindari segala hal yang bisa memancing keluarnya mani atau air mani.

Jadi, bagi yang berpuasa, pastikan untuk selalu menjaga kesucian tubuh dan pikiran, serta berusaha sebaik mungkin dalam melaksanakan ibadah puasa. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua.