Skip to content
Home » Ibadah Haji Menurut Sunnah Nabi

Ibadah Haji Menurut Sunnah Nabi

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu melakukannya. Ibadah haji dilakukan setahun sekali pada bulan Dzulhijjah, dan melibatkan tindakan seperti thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan menyembelih hewan kurban.

Namun, penting untuk dipahami bahwa ibadah haji harus dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw. Sunnah Nabi yang harus dipatuhi dalam pelaksanaan ibadah haji mencakup aspek-aspek seperti pakaian, tata cara beribadah, dan perilaku yang baik.

Persiapan Sebelum Berangkat

Sebelum berangkat ke Makkah untuk berhaji, seorang muslim harus mempersiapkan dirinya secara lahiriah dan batiniah. Persiapan lahiriah meliputi pemeriksaan kesehatan, mendapatkan paspor, dan memperoleh visa ke Arab Saudi.

Sedangkan persiapan batiniah meliputi memperdalam pengetahuan tentang ibadah haji, meminta maaf dan memaafkan kepada orang lain, serta memperbaiki akhlak dan niat dalam beribadah.

Pelaksanaan Ibadah Haji

Setelah tiba di Makkah, seorang muslim harus mengenakan pakaian ihram, yang terdiri dari pakaian putih yang sederhana dan mengucapkan niat untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian, pelaksanaan ibadah haji dimulai dengan thawaf di Ka’bah, yang terdiri dari tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah yang dilakukan sambil membaca doa-doa yang dianjurkan.

Setelah thawaf, seorang muslim melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Tindakan ini mencerminkan usaha Hagar yang mencari air untuk anaknya Ismail.

Keesokan harinya, seorang muslim melakukan wukuf di Arafah, tempat di mana Nabi Muhammad saw memberikan khutbah terakhirnya. Di sini, seorang muslim berdoa dan merenungkan kekuasaan Allah swt sambil duduk atau berdiri.

Setelah wukuf, seorang muslim melakukan tawaf ifadhah yaitu thawaf kedua setelah wukuf Arafah. Kemudian melakukan sa’i untuk ke dua kalinya yang disertai dengan tahallul yaitu mencukur atau memendekkan rambut.

BACA JUGA:   Biaya haji digunakan untuk apa saja?

Selanjutnya, seorang muslim melakukan haji tamattu’, yaitu mengulangi thawaf di Ka’bah dan sa’i setelah melepas pakaian ihram untuk melakukan umrah. Setelah itu, muslim melakukan penyembelihan hewan kurban yang dikirim sebelumnya ke Arab Saudi.

Kepatuhan Terhadap Sunnah Nabi

Dalam melakukan ibadah haji, seorang muslim harus mengikuti tata cara yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagai contoh, Nabi Muhammad saw menyarankan agar para haji melakukan thawaf di sisi dalam Ka’bah, dan tidak di sisi luar. Selain itu, Nabi juga menyarankan agar para haji mengunjungi Masjid Quba di Madinah dan Masjid Nabawi, tempat Nabi dimakamkan.

Kepatuhan terhadap sunnah Nabi tidak hanya mencakup tata cara beribadah, tetapi juga perilaku yang baik selama menjalankan ibadah haji. Seorang muslim harus berusaha untuk menghindari konflik dengan orang lain, dan selalu berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang adil dan baik.

Kesimpulan

Ibadah haji adalah rukun Islam yang sangat penting, dan harus dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw. Seorang muslim harus mempersiapkan diri secara lahiriah dan batiniah, serta mengikuti tata cara beribadah yang ditetapkan oleh Nabi.

Dalam pelaksanaan ibadah haji, seorang muslim juga harus menghindari perilaku yang tidak baik dan berusaha selalu berbuat seadil mungkin. Dengan mengikuti sunnah Nabi, seorang muslim dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna dan meraih pahala yang besar dari Allah swt.