Skip to content
Home ยป Kewajiban Menjalankan Ibadah Haji: Dimulai pada Tahun 6 H

Kewajiban Menjalankan Ibadah Haji: Dimulai pada Tahun 6 H

Kewajiban Menjalankan Ibadah Haji: Dimulai pada Tahun 6 H

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Kewajiban melaksanakan ibadah haji ini telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak awal Islam, dan diwajibkan kepada umat Islam pada tahun 6 Hijriah. Peristiwa ini menandai dimulainya perjalanan suci bagi umat Islam untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Perjalanan Menuju Kewajiban Haji

Sebelum tahun 6 Hijriah, umat Islam melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk ibadah sunnah. Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan ibadah haji pertama kali pada tahun 9 Hijriah. Namun, sebelum itu, Allah SWT telah memberikan petunjuk tentang kewajiban haji.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 196, Allah SWT berfirman:

"Dan bagi Allah-lah agama yang lurus. Dan tidaklah orang-orang yang kafir akan menyamai kamu dalam urusan agama, meskipun mereka sangat menginginkannya."

Ayat ini menandakan bahwa Islam adalah agama yang lurus dan sempurna, dan Allah SWT telah menetapkan aturan-aturan yang harus diikuti oleh umat Islam, termasuk ibadah haji.

Tahun 6 H: Penyelenggaraan Haji Pertama

Tahun 6 Hijriah menjadi momen penting dalam sejarah Islam. Pada tahun ini, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya melakukan perjalanan haji pertama kali setelah hijrah ke Madinah. Perjalanan ini merupakan titik awal pelaksanaan ibadah haji sebagai rukun Islam yang wajib.

Sebelum berangkat, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah wada’ kepada seluruh umat Islam di Padang Arafah. Dalam khutbah tersebut, beliau menyampaikan pesan-pesan penting tentang Islam, termasuk tentang kewajiban haji.

Syarat dan Rukun Haji

Kewajiban melaksanakan ibadah haji berlaku bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Syarat-syarat haji meliputi:

  • Islam: Seseorang harus beragama Islam untuk dapat menjalankan ibadah haji.
  • Baligh: Seseorang harus sudah dewasa dan mencapai pubertas.
  • Berakal sehat: Seseorang harus mampu memahami dan menjalankan ibadah haji dengan akal sehat.
  • Merdeka: Seseorang tidak berada dalam status perbudakan.
  • Mampu secara fisik dan finansial: Seseorang harus memiliki kondisi fisik yang memungkinkan untuk menjalankan ibadah haji dan memiliki cukup dana untuk biaya perjalanan dan kebutuhan selama di tanah suci.
BACA JUGA:   Daftar Nama Haji Meninggal di Tahun 2017

Rukun haji merupakan bagian-bagian yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Terdapat enam rukun haji, yaitu:

  • Ihram: Memasuki keadaan suci dan melakukan niat haji.
  • Wukuf di Arafah: Berdiri di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari siang hingga terbenam matahari.
  • Thawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
  • Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali.
  • Muntazah: Mencukur atau memangkas rambut setelah tawaf dan sa’i.
  • Melontar jumrah: Melempar batu ke tiga tiang jumrah (jumrah Aqabah, jumrah Wustha, dan jumrah Ula).

Perjalanan Haji sebagai Perjalanan Spiritual

Ibadah haji tidak hanya sebatas perjalanan fisik, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual yang mendalam. Melalui ibadah haji, umat Islam dapat merasakan langsung makna tauhid, merasakan kesatuan dalam Islam, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Setiap tahapan dalam ibadah haji memiliki makna dan filosofi tersendiri. Misalnya, ihram melambangkan kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah SWT. Wukuf di Arafah melambangkan ketaatan dan kerinduan kepada Allah SWT. Tawaf melambangkan pengagungan dan cinta kepada Allah SWT.

Makna Kewajiban Haji

Kewajiban melaksanakan ibadah haji memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Berikut beberapa makna yang terkandung dalam kewajiban haji:

  • Meningkatkan keimanan: Ibadah haji membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  • Menjalin persaudaraan: Perjalanan haji menyatukan umat Islam dari berbagai penjuru dunia dalam satu persaudaraan yang kuat.
  • Menumbuhkan rasa syukur: Ibadah haji mengingatkan umat Islam akan nikmat Allah SWT dan mendorong mereka untuk bersyukur.
  • Membersihkan dosa: Melakukan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan dapat membersihkan dosa dan kesalahan.
  • Menjadi teladan bagi umat: Ibadah haji menjadi teladan bagi umat Islam lainnya untuk meneladani akhlak dan ketaatan Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:   Daftar Nama Peserta Calon Jemaah Haji Tahun 2018

Kesimpulan

Kewajiban menjalankan ibadah haji mulai disyariatkan pada tahun 6 Hijriah. Peristiwa ini menjadi titik awal bagi umat Islam untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang penuh makna, membantu meningkatkan keimanan, menjalin persaudaraan, menumbuhkan rasa syukur, dan membersihkan dosa. Sebagai salah satu rukun Islam, kewajiban haji menjadi bukti ketaatan kepada Allah SWT dan wujud nyata dari keyakinan kepada-Nya.