Apa saja Larangan Haji bagi Kaum Laki-Laki?
Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh orang yang mampu secara fisik dan finansial. Sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji, ada beberapa larangan yang wajib dipatuhi oleh jamaah haji. Terutama bagi kaum laki-laki, karena dalam ibadah haji ada larangan khusus yang hanya berlaku untuk mereka.
Larangan Haji bagi Kaum Laki-Laki
1. Memakai Pakaian Berjahit
Larangan bagi kaum laki-laki dalam ibadah haji adalah tidak boleh memakai pakaian yang berjahit. Karena pakaian berjahit menggambarkan sikap sombong dan menunjukkan kesombongan. Sehingga, jamaah haji yang sudah sampai di Mekah sebaiknya tidak memakai pakaian berjahit.
2. Memakai Sepatu yang Menutup Mata Kaki
Larangan kedua bagi jamaah haji laki-laki adalah tidak boleh memakai sepatu yang menutup mata kaki. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah tidak akan melihat orang yang menutup mata kakinya dengan sepatu.”
3. Menutup Kepala
Larangan ketiga bagi jamaah haji laki-laki adalah tidak boleh menutup kepala. Hal ini karena menutup kepala dianggap sebagai tanda kesombongan. Oleh karena itu, jamaah haji laki-laki harus berhati-hati dalam memilih busana yang akan dipakai.
Penutup
Dalam ibadah haji, ada beberapa larangan yang wajib dipatuhi oleh jamaah haji. Terutama bagi kaum laki-laki, karena dalam ibadah haji ada larangan khusus yang hanya berlaku untuk mereka. Larangan-larangan tersebut adalah memakai pakaian berjahit, memakai sepatu yang menutup mata kaki, dan menutup kepala.
Oleh karena itu, jamaah haji laki-laki harus memastikan bahwa mereka sudah mematuhi larangan-larangan ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa ibadah haji yang mereka lakukan bersih dari dosa dan terhindar dari larangan-larangan yang telah ditentukan. Selain itu, jamaah haji laki-laki juga harus memastikan bahwa mereka mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji. Dengan demikian, ibadah haji mereka akan lebih bermakna dan menjadi haji yang mabrur.
