Skip to content
Home ยป Memahami Zakat Mal: Berapa Persen dari Penghasilan yang Harus Dikeluarkan?

Memahami Zakat Mal: Berapa Persen dari Penghasilan yang Harus Dikeluarkan?

Memahami Zakat Mal: Berapa Persen dari Penghasilan yang Harus Dikeluarkan?

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang memiliki arti penting dalam kehidupan seorang Muslim. Di dalam Islam, zakat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat mal mencakup harta yang dimiliki oleh individu dan sering kali menjadi pertanyaan banyak orang, terutama mengenai berapa persen dari penghasilan yang harus dikeluarkan. Dalam artikel ini, kita akan mendalami konsep zakat mal, termasuk ketentuan tentang persentase yang harus dibayarkan, cara menghitungnya, serta pertanyaan-pertanyaan umum seputar zakat mal.

Apa Itu Zakat Mal?

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan kepada harta kekayaan yang dimiliki oleh individu Muslim yang telah mencapai nishab (batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya) dan telah memenuhi syarat waktu (haul). Jenis harta yang termasuk zakat mal meliputi uang tunai, emas, perak, saham, properti, dan hasil pertanian.

Zakat mal diharapkan dapat membersihkan harta dan memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama kepada yang membutuhkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang kewajiban mengeluarkan zakat, dan ini menunjukkan betapa pentingnya zakat bagi kehidupan beragama dan sosial.

Persentase Zakat Mal dari Penghasilan

Menurut penjelasan fiqih Islam, zakat mal biasanya dikenakan dengan persentase sebagai berikut:

  1. Kekayaan atau Tabungan: 2,5% dari total kekayaan jika telah mencapai nishab dan memenuhi haul.
  2. Emas dan Perak: 2,5% dari total jumlah harta emas dan perak yang dimiliki.
  3. Tanaman dan Pertanian: Bervariasi antara 5% hingga 10% tergantung dari cara pengairannya (pondasi atau tidak).
  4. Hasil Dagangan/Saham: 2,5% dari nilai total apabila sudah mencapai nishab.

Nishab dalam Penentuan Zakat

Nishab adalah batas minimum harta yang harus dimiliki seseorang agar wajib mengeluarkan zakat. Untuk zakat mal, nishab umumnya ditentukan berdasarkan nilai setara dengan 85 gram emas. Misalnya, jika harga emas saat ini adalah Rp1.000.000 per gram, maka nishab zakat mal adalah Rp85.000.000.

BACA JUGA:   Apa Maksud dari Zakat Mal?

Seseorang yang tidak memiliki harta di atas nishab tidak diwajibkan untuk mengeluarkan zakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui nilai terkini dari emas untuk menentukan apakah kita wajib mengeluarkan zakat atau tidak.

Cara Menghitung Zakat Mal

Untuk menghitung zakat mal yang harus dikeluarkan, seseorang perlu mengikuti beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Identifikasi Semua Harta: Daftar semua bentuk harta yang dimiliki, seperti uang tunai, tabungan bank, emas, perak, properti, dan bisnis.

  2. Hitung Total Kekayaan: Jumlahkan semua harta yang dimiliki untuk mendapatkan total kekayaannya.

  3. Pastikan Sudah Mencapai Nishab: Cek apakah total kekayaan sudah mencapai nishab. Jika ya, maka zakat mal wajib dikeluarkan.

  4. Hitung Zakat: Kalikan total kekayaan yang terkena zakat dengan persentase yang berlaku. Contoh, jika total kekayaan adalah Rp100.000.000, maka zakat mal yang harus dikeluarkan adalah:

    [
    Zakat = Total Kekayaan times 2,5%
    ]

    [
    Zakat = 100.000.000 times 0,025 = 2.500.000
    ]

  5. Pembayaran Zakat: Lakukan pembayaran zakat sesuai dengan ketentuan, yang sebaiknya dilakukan kepada mereka yang berhak menerima (mustahik), seperti fakir, miskin, amil, dan lainnya.

Siapa yang Berhak Menerima Zakat?

Zakat mal harus disalurkan kepada yang berhak, yang disebut mustahik. Al-Qur’an telah mengatur kategori penerima zakat dalam Surah At-Taubah ayat 60 yang mencakup:

  1. Fakir: Mereka yang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
  2. Miskin: Mereka yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
  3. Amil: Para pengelola dan pendistribusi zakat.
  4. Muallaf: Mereka yang baru saja masuk Islam dan membutuhkan dukungan.
  5. Hamba sahaya: Mereka yang ingin memerdekakan diri.
  6. Orang yang berhutang: Mereka yang terjerat hutang dan tidak mampu melunasinya.
  7. Jihad fi sabilillah: Untuk kepentingan perjuangan di jalan Allah.
  8. Ibnu Sabil: Pejalan yang terputus perjalanannya dan tidak memiliki sarana untuk kembali.
BACA JUGA:   Apa Itu Bakat Badan Zakat?

Distribusi zakat yang tepat adalah salah satu kunci untuk mencapai manfaat sosial dan spiritual dari zakat itu sendiri.

Pertanyaan Umum Seputar Zakat Mal

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait zakat mal:

Apakah Zakat Mal Harus Dikeluarkan Setiap Tahun?

Zakat mal biasanya dikeluarkan setahun sekali, setelah kekayaan memenuhi nishab selama satu tahun (haul). Namun, jika seseorang memiliki harta baru yang memasuki nishab di tengah tahun, maka zakat atas harta tersebut harus dihitung secara terpisah.

Apakah Utang Dihitung dalam Menghitung Kekayaan?

Utang harus dikurangi dari total kekayaan ketika menghitung zakat. Jika total kekayaan setelah dikurangi utang masih mencapai nishab, zakat masih perlu dikeluarkan.

Bagaimana Jika Tidak Mampu Menghitung Zakat?

Jika sulit untuk menghitung zakat, banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan pengelola zakat atau lembaga zakat yang terpercaya untuk membantu perhitungan dan distribusi zakat.

Apakah Harta yang Hilang atau Berkurang Masih Dikategorikan Zakat?

Harta yang hilang atau dikurangi tidak termasuk dalam perhitungan zakat jika tidak lagi dimiliki. Oleh karena itu, selalu perbarui data harta kekayaan untuk perhitungan yang akurat.

Perbedaan Zakat Mal Dengan Zakat Fitrah

Zakat mal dan zakat fitrah memiliki perbedaan signifikan. Zakat fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri, sedangkan zakat mal dikeluarkan setiap tahun setelah penghasilan atau harta mencapai nishab.

Zakat fitrah bernilai satu sha’ makanan pokok (beras, kurma, atau makanan lainnya) dengan nilai yang ditentukan, sedangkan zakat mal bervariasi tergantung jumlah kekayaan dan jenisnya.


Kita dapat melihat bahwa zakat mal merupakan kewajiban yang tidak bisa diabaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Dengan memahami persentase zakat mal dari penghasilan dan cara perhitungan yang akurat, kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:   Apa Pengertian Zakat? Memahami Konsep Zakat Lebih Dalam