Skip to content
Home » Mengenal Ciri Haji Mabrur: Hadits, Tuntunan, dan Amalan yang Perlu Dilakukan

Mengenal Ciri Haji Mabrur: Hadits, Tuntunan, dan Amalan yang Perlu Dilakukan

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirobbil `alamin, segala puji syukur hanya milik Allah SWT atas karunia-Nya yang telah memberikan kita kesempatan untuk mengenal dan beribadah kepada-Nya. Seperti yang telah kita ketahui, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi umat Muslim yang mampu secara fisik, materi, dan mental untuk melakukannya. Haji juga memiliki makna penting sebagai bentuk pengabdian diri kepada-Nya dan sebagai peluang bergaul dengan jamaah muslim dari berbagai negara.

Namun, apakah setelah melaksanakan ibadah haji selalu disebut sebagai haji yang mabrur? Tidaklah demikian. Dalam ajaran Islam, haji yang mabrur merupakan haji yang dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh keikhlasan, serta dengan mengikuti tuntunan ajaran Islam dengan baik dan benar. Dalam hadits, Rasulullah SAW telah menyebutkan beberapa ciri haji mabrur, yaitu:

  1. Menjaga lisan dari ucapan yang buruk

Tuntunan haji yang pertama adalah menjaga lisan dari ucapan yang buruk. Dalam hadits, Rasulullah SAW menyatakan bahwa “Haji mabrur adalah yang tidak melakukan perkataan sia-sia, tidak bermaksiat dan tidak berbicara kotor.” Oleh karena itu, seorang muslim yang melaksanakan haji harus dapat menjauhi ucapan yang buruk dan menghindari segala bentuk pembicaraan yang merugikan orang lain.

  1. Menghindari kemaksiatan

Selain menjaga lisan, haji yang mabrur juga harus menghindari kemaksiatan. Menurut hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa “Haji mabrur adalah yang tidak melakukan kemaksiatan dan tidak meminta-minta.” Oleh karena itu, seorang muslim yang melaksanakan haji harus mampu menghindari segala bentuk kemaksiatan seperti mencuri, korupsi, berjudi, dan sebagainya.

  1. Berbuat baik

Tuntunan haji yang ketiga adalah berbuat baik. Seorang muslim yang melaksanakan haji harus mampu menghormati dan membantu orang lain, serta berusaha melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Dalam hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa “Haji mabrur adalah yang memberikan makanan kepada orang yang lapar dan memberikan pakaian kepada orang yang membutuhkan.” Oleh karena itu, seorang muslim yang melaksanakan haji harus senantiasa memberikan bantuan kepada sesama dan berusaha melakukan kebaikan sebanyak mungkin.

  1. Menjaga sikap dan perilaku
BACA JUGA:   Tatacara Ibadah Haji Ringkas: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Tuntunan haji yang terakhir adalah menjaga sikap dan perilaku selama melaksanakan ibadah haji. Seorang muslim yang melaksanakan haji harus mampu menjaga kesantunan dan kehormatan selama berada di Tanah Suci, serta selalu menunjukkan perilaku yang baik dan santun sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Dalam hadits, Rasulullah SAW menyatakan bahwa “Haji mabrur adalah yang sabar dalam menghadapi segala cobaan dan ujian yang ia alami.” Oleh karena itu, seorang muslim yang melaksanakan haji harus senantiasa bersabar dan menjaga kesabaran dalam menghadapi cobaan yang mungkin terjadi selama perjalanan haji.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa haji yang mabrur bukan hanya sekedar melaksanakan tugas sebagai seorang muslim, tetapi harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ikhlas. Selain itu, seorang muslim yang melaksanakan haji juga harus senantiasa menjaga lisan dari ucapan yang buruk, menghindari kemaksiatan, berbuat baik, dan menjaga sikap serta perilaku selama melaksanakan ibadah haji.

Mohon maaf apabila artikel ini masih belum cukup memuaskan bagi Anda. Namun, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih dalam tentang ciri haji mabrur. Terima kasih telah membaca, semoga menjadi amal sholeh bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum.