Skip to content
Home » Menjelajahi Makna Mencukur atau Menggunting Rambut dalam Ibadah Haji

Menjelajahi Makna Mencukur atau Menggunting Rambut dalam Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup bagi umat Muslim yang mampu melaksanakannya. Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa ritual yang harus dilakukan, salah satunya adalah mencukur atau menggunting rambut.

Mencukur atau menggunting rambut dalam ibadah haji juga disebut dengan tahallul atau halq. Ritual ini dilakukan setelah selesai melaksanakan tawaf wada’ atau tawaf perpisahan di Makkah. Meskipun terlihat sepele, namun ada makna dan hikmah yang terkandung dalam ritual ini.

Makna Mencukur atau Menggunting Rambut

Tahallul merupakan simbol pelepasan diri dari ikatan ihram. Ihram merupakan pakaian khusus yang dikenakan jamaah haji dan umroh. Dengan mencukur atau menggunting rambut, maka dipastikan bahwa jamaah haji telah keluar dari status ihram dan memasuki tahallul. Tahallul menandakan bahwa jamaah haji sudah bebas melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang saat berada dalam ihram.

Di sisi lain, mencukur atau menggunting rambut juga melambangkan pemurnian diri dari sifat sombong dan arogansi. Rambut yang dipotong diambil dari semua bagian kepala, termasuk rambut yang di bawah penutup kepala. Dalam makna yang lebih luas, pemotongan rambut melambangkan pemotongan sifat-sifat buruk yang dimiliki oleh manusia.

Hikmah Mencukur atau Menggunting Rambut

Dalam konteks hikmah ibadah haji, mencukur atau menggunting rambut juga memiliki banyak manfaat bagi jamaah haji. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Pemurnian diri. Seperti yang telah dijelaskan di atas, mencukur atau menggunting rambut melambangkan pemurnian diri dari sifat buruk yang dimiliki manusia.

  2. Memperkuat persaudaraan. Setelah melakukan tahallul, jamaah haji akan memiliki penampilan yang sama dengan jamaah haji lainnya. Hal ini dapat memperkuat persaudaraan dan menghilangkan perbedaan status sosial yang ada di antara mereka.

  3. Mengurangi beban fisik. Setelah mencukur atau menggunting rambut, jamaah haji akan merasa lebih ringan dan segar. Hal ini dapat membantu mereka dalam menjalankan ibadah selanjutnya dengan lebih nyaman.

BACA JUGA:   Berbagai Macam Ibadah Haji dan Umroh

Mencukur atau Menggunting Rambut dalam Konteks Masyarakat Indonesia

Di Indonesia, ritual mencukur atau menggunting rambut dalam ibadah haji juga dipraktikkan oleh masyarakat yang melakukan tradisi khitanan. Khitanan merupakan praktik sunat yang dilakukan untuk anak laki-laki. Setelah proses khitanan selesai, maka rambut anak akan dicukur atau digunting secara sempurna atau setengah.

Selain itu, ada juga masyarakat Indonesia yang melakukan ritual mencukur atau menggunting rambut pada saat momen tertentu, seperti saat 7 bulanan kehamilan atau saat bayi telah lahir. Hal ini diyakini sebagai bagian dari adat nenek moyang yang turun temurun.

Kesimpulan

Tahallul atau ritual mencukur atau menggunting rambut dalam ibadah haji memiliki banyak makna dan hikmah. Selain sebagai simbol pelepasan diri dari ikatan ihram, ritual ini juga melambangkan pemurnian diri dari sifat-sifat buruk yang dimiliki manusia. Dalam konteks masyarakat Indonesia, ritual ini juga mempunyai makna dan nilai yang khas. Bagi umat Muslim, mencukur atau menggunting rambut merupakan salah satu cara untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.