Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu. Dalam rangkaian persiapan untuk melaksanakan ibadah haji, penting untuk memperhatikan kesehatan. Salah satu langkah preventif yang harus diambil adalah melakukan imunisasi. Di bawah ini, kita akan membahas tentang daftar imunisasi bagi jamaah haji Plus di tahun 2018, termasuk jenis vaksin yang dibutuhkan, jadwal imunisasi, serta informasi penting lainnya.
Pentingnya Imunisasi Dalam Pelaksanaan Haji
Imunisasi adalah cara yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, terutama bagi jamaah haji yang akan berkumpul dengan jutaan orang dari berbagai belahan dunia. Penyakit seperti flu, meningitis, dan virus corona (walaupun fokus vaksinasi untuk virus corona lebih dikembangkan setelah tahun 2018) dapat menjadi ancaman serius bagi para jamaah.
Di Makkah, jamaah haji berisiko tinggi terpapar berbagai penyakit menular karena kepadatan populasi dan kondisi cuaca yang ekstrem. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi langkah proaktif untuk menjaga kesehatan jamaah selama melaksanakan ibadah haji.
Jenis-Jenis Imunisasi yang Diperlukan
Berikut ini adalah jenis-jenis imunisasi yang diperlukan bagi jamaah haji Plus di tahun 2018:
1. Vaksin Meningitis
Vaksin meningitis adalah salah satu vaksin yang diwajibkan bagi calon jamaah haji. Penyakit meningitis dapat menyebar melalui droplet pernapasan, yang berpotensi tinggi di lingkungan dengan banyak orang seperti di Makkah. Vaksin ini biasanya harus diberikan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan.
2. Vaksin Influenza
Vaksin influenza juga sangat dianjurkan bagi jamaah haji, mengingat iklim yang berbeda dan banyaknya orang di sekitar. Influenza dapat menular dengan cepat, dan mendapatkan vaksin ini akan membantu mencegah infeksi selama menunaikan ibadah haji.
3. Vaksin Difteria, Tetanus, dan Pertusis (DTP)
Vaksin DTP dapat membantu mencegah difteri, tetanus, dan pertusis. Penyakit-penyakit ini dapat menular, dan vaksin ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang mungkin membuat mereka lebih rentan.
4. Vaksin Hepatitis A dan B
Virus hepatitis A dan B dapat ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Vaksin hepatitis A dan B direkomendasikan bagi mereka yang mungkin terpapar risiko tinggi, terutama di tempat-tempat yang kebersihannya tidak terjamin.
5. Vaksin Pneumokokus
Vaksin pneumokokus bermanfaat untuk mencegah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia. Vaksin ini penting bagi jamaah berusia lanjut atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
6. Vaksin Kanker Serviks (untuk perempuan)
Bagi jamaah haji perempuan, vaksin kanker serviks juga khususnya dianjurkan. Vaksin ini membantu melindungi dari virus HPV, faktor risiko utama kanker serviks.
Jadwal Imunisasi untuk Calon Jamaah Haji
Imunisasi tidak hanya penting, tetapi juga harus dilakukan dalam waktu yang tepat. Berikut adalah jadwal imunisasi yang disarankan untuk calon jamaah haji Plus 2018:
1. Imunisasi Vaksin Meningitis
- Waktu: Minimal 10 hari sebelum keberangkatan.
- Dosis: Satu dosis.
2. Imunisasi Vaksin Influenza
- Waktu: Sebaiknya dilakukan 1 bulan sebelum keberangkatan.
- Dosis: Satu dosis per tahun.
3. Imunisasi DTP
- Waktu: Sebelum keberangkatan, pastikan vaksin terakhir diambil dalam waktu 10 tahun.
- Dosis: Dapat bervariasi, tergantung pada riwayat kesehatan.
4. Imunisasi Hepatitis A dan B
- Waktu: Diberikan minimal 2 bulan sebelum keberangkatan. Untuk hepatitis B, disarankan agar vaksinasi dilakukan dalam serangkaian 3 dosis.
- Dosis: Tiga dosis untuk hepatitis B dan dua dosis untuk hepatitis A (jika belum divaksin sebelumnya).
5. Imunisasi Pneumokokus
- Waktu: Sebaiknya dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum pelaksanaan haji.
- Dosis: Dapat bervariasi. Umumnya satu dosis untuk vaksin pneumokokus.
6. Vaksin Kanker Serviks
- Waktu: Sebaiknya dilakukan sebelum keberangkatan dengan serentetan dosis.
- Dosis: Tiga dosis untuk vaksin HPV.
Status Kesehatan Jamaah Haji
Setiap jamaah haji diharuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon jamaah dalam kondisi fisik yang baik dan dapat menyelesaikan perjalanan dengan aman.
Selama pemeriksaan kesehatan, calon jamaah harus memberikan informasi yang akurat mengenai riwayat kesehatan mereka, termasuk vaksinasi sebelumnya. Hal ini akan membantu petugas kesehatan memahami kebutuhan khusus yang mungkin diperlukan oleh masing-masing jamaah.
Pembiayaan dan Sumber Dana Imunisasi
Sementara beberapa vaksin akan ditanggung oleh biaya keberangkatan haji, ada juga imbalan tambahan yang mungkin harus dibayar oleh jamaah. Sebaiknya calon jamaah mempersiapkan anggaran untuk semua jenis vaksinasi yang diperlukan, terutama bagi mereka yang mungkin harus membeli vaksin di luar program haji.
Banyak rumah sakit dan klinik kesehatan yang bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan vaksinasi bagi calon jamaah haji. Calon jamaah sebaiknya mencari informasi dan memanfaatkan layanan kesehatan yang terakreditasi untuk mendapatkan vaksinasi.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Perjalanan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jamaah haji sebelum melakukan perjalanan:
- Riwayat Kesehatan: Pastikan untuk memberikan riwayat kesehatan yang lengkap kepada petugas kesehatan.
- Obat Pribadi: Bawa obat-obatan pribadi yang mungkin dibutuhkan selama perjalanan.
- Pola Makan: Perhatikan asupan makanan dan minuman, terutama saat berada di tempat yang kebersihannya tidak terjamin.
- Hidrologi: Pastikan untuk minum air yang bersih dan aman.
Dengan semua informasi di atas, calon jamaah haji dapat menjaga kesehatan mereka selama menjalani ibadah haji dan kembali dengan selamat. Imunisasi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi langkah penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para jamaah. Selalu konsultasikan kesehatan Anda dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi dan persiapan untuk ibadah haji.