Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu. Haji Qiran adalah salah satu bentuk ibadah haji yang dilakukan dengan menggabungkan umrah dan haji dalam satu perjalanan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail urutan pelaksanaan ibadah haji Qiran, sehingga Anda dapat lebih memahami tata cara yang tepat.
1. Persiapan Sebelum Berangkat
Sebelum melakukan perjalanan haji, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
a. Niat dan Kehendak yang Kuat
Niat yang tulus dan ikhlas menjadi syarat utama dalam melaksanakan ibadah ini. Pahami bahwa haji adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan komitmen penuh.
b. Pendaftaran dan Pemilihan Jadwal
Mendaftar melalui institusi resmi penyelenggara haji merupakan langkah awal yang penting. Pilihlah jadwal yang sesuai dengan kebutuhan dan pastikan semua dokumen persyaratan telah lengkap.
c. Kesehatan dan Kebugaran
Melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sangatlah penting. Ikuti saran dokter terkait vaksinasi atau obat-obatan yang mungkin diperlukan selama di Arab Saudi.
2. Memasuki Miqat
a. Pengertian Miqat
Miqat adalah tempat atau batas yang ditentukan untuk mengikat niat haji dan umrah. Setiap calon haji harus berniat dan mengenakan ihram sebelum melewati miqat.
b. Risiko Melewati Miqat
Melewati miqat tanpa mengenakan ihram dan tanpa niat dapat menyebabkan seseorang terkena denda. Oleh karena itu, pastikan Anda telah siap sebelum mencapai titik ini.
c. Menentukan Niat Haji Qiran
Setelah memasuki miqat, kita harus melafalkan niat untuk melakukan Haji Qiran. Ucapkan niat dengan yakin dan jelas, seperti: "Labbaika Allahumma Haji Qiran," yang artinya "Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, untuk haji Qiran."
3. Pelaksanaan Ibadah Umrah
Setelah mengenakan ihram dan melafalkan niat, tahap selanjutnya adalah melaksanakan umrah.
a. Tawaf
Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Pastikan Anda melakukan tawaf di sisi kanan Ka’bah. Dalam setiap putaran, disunnahkan untuk mengucapkan doa dan pujian kepada Allah.
b. Sa’i
Setelah tawaf, dilanjutkan dengan Sa’i, yaitu berjalan antara bukit Safa dan Marwah. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali, mulai dari Safa ke Marwah dan kembali ke Safa. Setiap kali hingga di bukit, disunnahkan untuk membaca doa.
c. Tahallul
Setelah selesai melaksanakan umrah, tahallul adalah proses mencukur sebagian rambut bagi pria atau memotong sedikit rambut bagi wanita sebagai tanda berakhirnya umrah. Dengan ini, Anda bisa mengenakan pakaian biasa lagi hingga saat haji dimulai.
4. Pelaksanaan Ibadah Haji
Beberapa hari setelah melaksanakan umrah, haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah, dikenal sebagai hari Tarwiyah.
a. Hari Tarwiyah
Di hari ini, jemaah haji diperintahkan untuk pergi ke Mina. Anda harus menyiapkan diri untuk bermalam di Mina. Di Mina, Anda akan melaksanakan lima waktu salat dan mempersiapkan diri untuk hari-hari selanjutnya.
b. Hari Arafah
Tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari Arafah, di mana jemaah haji berkumpul di Arafah untuk melaksanakan wukuf. Wukuf di Arafah adalah puncak ibadah haji, di mana hamba-hamba Allah memohon ampun dan berdoa.
c. Mabit di Muzdalifah
Setelah dari Arafah, jemaah pergi ke Muzdalifah untuk bermalam. Di sini, Anda akan melaksanakan salat Maghrib dan Isya. Jangan lupa mengambil 49 kerikil untuk pelemparan jumrah.
5. Pelemparan Jumrah dan Hari Idul Adha
Setelah kembali dari Muzdalifah pada tanggal 10 Dzulhijjah, Anda akan melakukan pelemparan jumrah.
a. Pelemparan Jumrah
Pelemparan jumrah dilakukan di Mina, di mana jemaah melemparkan kerikil ke tiga tempat yang disebut jamarat. Pelemparan ini adalah simbol penghindaran dari gangguan setan.
b. Penyembelihan Hewan Kurban
Setelah pelemparan jumrah, jemaah disunahkan untuk menyembelih hewan kurban, yang biasanya dilakukan di pagi hari. Daging kurban kemudian dibagi-bagikan dengan tujuan berbagi dan bersedekah.
c. Tahallul Akbar
Setelah menyembelih hewan kurban, Anda diperbolehkan untuk mencukur rambut dan mengenakan pakaian biasa kembali. Ini dikenal sebagai tahallul akbar, menandakan bahwa sebagian besar ritual haji telah dilaksanakan.
6. Tawaf Ifadah dan Tawaf Wada
Setelah tahallul akbar, ada dua jenis tawaf yang perlu dilakukan.
a. Tawaf Ifadah
Ini adalah tawaf yang dilakukan setelah hari Idul Adha. Tawaf Ifadah adalah salah satu rukun haji yang tidak boleh terlewatkan. Sama seperti tawaf umrah, pelaksanaannya juga dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah.
b. Tawaf Wada
Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah. Ini adalah cara mengucapkan selamat tinggal kepada Ka’bah. Biasanya, tawaf wada dilakukan pada hari terakhir berada di Makkah.
Penutup
Dengan mengetahui urutan pelaksanaan ibadah haji Qiran secara detail, diharapkan Anda dapat melaksanakan ibadah ini dengan lancar dan penuh makna. Penyampaian niat yang tulus, mengikuti setiap tata cara dengan benar, dan berfokus pada ibadah akan membantu menjadikan pengalaman berhaji Anda lebih bermakna dan mendapatkan ridha Allah. Selamat menjalankan ibadah haji, dan semoga Anda memperoleh haji yang mabrur.