Skip to content
Home » Pentingnya Pakaian Ihram Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umrah

Pentingnya Pakaian Ihram Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Dan Umrah

Apakah boleh bersetubuh saat haji?

Apakah Boleh Bersetubuh Saat Haji?

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi umat Muslim yang mampu. Bagi yang telah melaksanakan haji, mereka harus menjalankan beberapa larangan ketika berhaji. Salah satu larangan yang terpenting adalah larangan untuk melakukan jima’ (bersetubuh).

Larangan ini berlaku bagi jemaah haji ketika masih dalam kondisi berihram. Sehingga, hukum bagi seorang yang sedang berihram melakukan hubungan suami istri adalah haram. Namun, ada sebagian orang yang bingung mengenai larangan bersetubuh saat haji. Apakah benar seorang jemaah haji tidak boleh melakukan jima’ ketika berada di Tanah Suci?

Apa Definisi Jima’?

Jima’ adalah perbuatan hubungan suami istri. Perbuatan ini dilarang ketika seseorang sedang berada dalam kondisi ihram. Hal ini sudah disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 197:

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Apa Itu Kondisi Ihram?

Kondisi ihram adalah salah satu syarat saat melakukan haji. Ihram adalah pakaian khusus yang harus dipakai oleh jemaah haji ketika akan berangkat menuju Tanah Suci. Pakaian ini terdiri dari dua helai kain putih yang diselipkan di tubuh jemaah haji, dan diikat di pinggang dengan tali ihram. Pakaian ini juga dikenal sebagai sebagai tali ihram.

Ketika jemaah haji sudah memakai pakaian ihram, maka ia tidak diperbolehkan melakukan beberapa aktivitas seperti mencukur rambut, menggunakan parfum, menggunakan pakaian berwarna, menikah, dan yang terpenting adalah tidak boleh melakukan jima’.

BACA JUGA:   Menunggu Giliran Haji di Lampung Tengah, Ini Daftar Tunggu dan Persyaratan Lengkap yang Harus Dipenuhi

Mengapa Larangan Bersetubuh Saat Haji?

Larangan bersetubuh saat haji merupakan salah satu syarat saat melakukan ibadah haji. Hal ini dikarenakan jemaah haji sedang berada dalam kondisi ihram. Kondisi ihram merupakan bentuk khusyuk dari jemaah haji untuk melakukan ibadah haji.

Selain itu, larangan bersetubuh saat haji juga bertujuan untuk menghindari kenikmatan dunia. Dengan adanya larangan bersetubuh saat haji, maka jemaah haji akan lebih fokus untuk melakukan ibadah haji. Larangan ini juga bertujuan untuk menghindari kekurangan haid yang akan menyebabkan perempuan yang berhaji tidak bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik.

Syarat-Syarat Jima’ yang Diperbolehkan

Walaupun ada larangan untuk bersetubuh saat haji, namun ada sebagian syarat yang diperbolehkan untuk melakukan jima’. Syarat-syarat tersebut meliputi:

– Haji mabrur, yaitu jemaah haji yang sudah melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan sudah dibenarkan oleh Allah SWT.

– Jima’ diperbolehkan ketika sesorang yang sedang berihram sudah meninggalkan Tanah Suci dan telah memasuki daerah yang diperbolehkan.

– Jima’ diperbolehkan ketika seseorang yang sedang berihram telah melepaskan semua larangan yang berlaku saat berihram.

– Jima’ juga diperbolehkan ketika seseorang yang sedang berihram telah melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan dalam haji.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jima’ adalah perbuatan hubungan suami istri yang dilarang ketika seseorang sedang berada dalam kondisi ihram. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan khusyuknya jemaah haji ketika melakukan ibadah haji. Walaupun ada larangan bersetubuh saat haji, namun ada beberapa syarat yang diperbolehkan untuk melakukan jima’.

FAQs

Q1. Apa Itu Jima’?
A1. Jima’ adalah perbuatan hubungan suami istri yang dilarang ketika seseorang sedang berada dalam kondisi ihram.

BACA JUGA:   Kasus Korupsi Pengadaan Ibadah Haji

Q2. Apa Itu Kondisi Ihram?
A2. Kondisi ihram adalah salah satu syarat saat melakukan haji. Ihram adalah pakaian khusus yang harus dipakai oleh jemaah haji ketika akan berangkat menuju Tanah Suci.

Q3. Mengapa Larangan Bersetubuh Saat Haji?
A3. Larangan bersetubuh saat haji merupakan salah satu syarat saat melakukan ibadah haji. Hal ini dikarenakan jemaah haji sedang berada dalam kondisi ihram. Kondisi ini bertujuan untuk menghindari kenikmatan dunia dan meningkatkan khusyuknya jemaah haji ketika melakukan ibadah haji.

Q4. Apakah Benar Boleh Bersetubuh Saat Haji?
A4. Tidak, jima’ adalah perbuatan yang dilarang ketika seseorang sedang berada dalam kondisi ihram. Namun, ada sebagian syarat yang diperbolehkan untuk melakukan jima’.

Q5. Apa Syarat-Syarat Jima’ yang Diperbolehkan?
A5. Syarat-syarat yang diperbolehkan untuk melakukan jima’ diantaranya adalah jemaah haji yang telah melaksanakan ibadah haji dengan sempurna, jemaah haji yang telah meninggalkan Tanah Suci, jemaah haji yang telah melepaskan semua larangan yang berlaku saat berihram, dan jemaah haji yang telah melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan dalam haji.