Skip to content
Home » Sejarah Sa’i dalam Ibadah Haji

Sejarah Sa’i dalam Ibadah Haji

Sejarah Sa’i dalam Ibadah Haji

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang mampu baik dari segi fisik maupun finansial. Haji terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah Sa’i. Sa’i merupakan rangkaian kegiatan berjalan-jalan diantara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

Sejarah Sa’i bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS dan istrinya Siti Hajar. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk membawa istrinya dan anaknya, Ismail, ke sebuah padang pasir yang kini dikenal sebagai Mekkah. Di sana, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail dengan sedikit air dan makanan. Siti Hajar yang khawatir dan gelisah, berlari-lari ke bukit Shafa dan Marwah untuk mencari air. Setelah beberapa kali berlari-lari ke bukit Shafa dan Marwah, akhirnya muncul sebuah mata air yang disebut zam-zam yang kini menjadi salah satu simbol kesucian Mekkah.

Sejarah Sa’i setelah itu diabadikan dalam ritual ibadah haji hingga saat ini. Sa’i dilakukan setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah pada hari Jum’at, dimulai dari bukit Shafa dengan membaca kalimat lafazh talbiyah kemudian melempar jumrah aqobah. Kemudian sampai di bukit Marwah dengan membaca doa-doa kemudian menuju Shafa kembali dan demikianlah berulang hingga sebanyak tujuh kali.

Dalam Sa’i, umat muslim berjalan dengan sempurna diantara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, melambangkan kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Selain itu, Sa’i juga mengandung makna tentang pentingnya mencari dan berjuang mencapai kebaikan.

Bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah haji, Sa’i adalah salah satu rangkaian kegiatan yang sangat penting. Sebaiknya umat muslim mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk melaksanakan Sa’i dengan lancar dan khidmat. Namun, selain dari sisi persiapan fisik dan mental, umat muslim harus juga memahami makna dibalik tiap rangkaian kegiatan dalam ibadah haji termasuk dalam Sa’i. Dengan memahami makna dalam Sa’i, ibadah haji menjadi lebih berarti.

BACA JUGA:   Macam-macam Ibadah Haji

Sebagai kesimpulan, Sejarah Sa’i telah mengajarkan umat muslim tentang pentingnya berjuang mencari kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim. Ibadah haji yang dijalankan dengan sepenuh hati dan penuh makna, akan menjadi amalan yang membawa berkah dimana saja dan kapan saja.