Bismillahirrahmanirrahim. Ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib bagi setiap muslim yang mampu. Dalam melaksanakan ibadah haji, dibutuhkan persiapan yang matang untuk mendapatkan pengalaman yang memuaskan selama berada di tanah suci Makkah dan Madinah.
Berikut adalah skema perjalanan ibadah haji yang perlu Anda ketahui:
1. Persiapan
a. Pemeriksaan Kesehatan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam persiapan ibadah haji adalah pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan tersebut biasanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah, yaitu bulan yang menjadi waktu pelaksanaan haji. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jamaah haji, sehingga perjalanan ibadah haji dapat berjalan dengan lancar.
b. Pengurusan Dokumen
Pengurusan dokumen seperti paspor, visa, kartu kesehatan, surat keterangan dokter, dan surat keterangan mahram (jika perlu) harus dilakukan sebelum keberangkatan. Pastikan dokumen tersebut telah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
c. Persiapan Finansial
Persiapan finansial juga merupakan bagian penting dalam persiapan ibadah haji. Pastikan Anda telah merencanakan kebutuhan finansial selama perjalanan haji termasuk biaya akomodasi, makan, transportasi, dan lain sebagainya.
2. Keberangkatan
a. Penerbangan
Keberangkatan ke Saudi Arabia biasanya dilakukan dari Bandara International Soekarno Hatta Jakarta atau Bandara International Ngurah Rai Bali. Pastikan Anda sudah tiba di bandara dua jam sebelum keberangkatan dan membawa dokumen persyaratan seperti paspor, visa, dan lain-lain.
b. Tiba di Jeddah
Setibanya di Jeddah, jamaah haji akan dilakukan pemeriksaan dokumen dan kesehatan. Setelah itu, jamaah haji akan menuju Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu.
3. Ibadah Umrah
a. Tawaf
Setibanya di Makkah, jamaah haji akan menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf. Tawaf merupakan mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali searah jarum jam.
b. Sa’i
Setelah tawaf, jamaah haji akan melaksanakan sa’i yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
c. Tahalul
Setelah melaksanakan sa’i, jamaah haji akan melakukan tahalul yaitu mencukur atau memotong rambut sebagai tanda telah melaksanakan umrah.
4. Perjalanan Haji
a. Wukuf di Arafah
Setelah selesai melaksanakan ibadah umrah, jamaah haji akan menuju Mina untuk memulai ibadah haji. Puncak dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf di Arafah dilakukan dari zuhur hingga matahari terbenam.
b. Menginap di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji akan menuju Muzdalifah. Di Muzdalifah, jamaah haji akan menginap dan melaksanakan shalat maghrib dan isya secara berjamaah.
c. Mabit di Mina
Setelah menginap di Muzdalifah, jamaah haji akan menuju Mina untuk melaksanakan mabit. Mabit dilakukan pada tanggal 11 hingga 13 Dzulhijjah.
d. Mina dan Jamarat
Di Mina, jamaah haji akan melaksanakan pelemparan jumrah. Pelemparan jumrah dilakukan dengan melempar tujuh batu ke tiga tiang yang melambangkan tiga jin yang mendatangi Nabi Ibrahim as.
5. Kembali ke Makkah
a. Tawaf Ifadah
Setelah melaksanakan pelemparan jumrah, jamaah haji akan kembali ke Makkah untuk melaksanakan tawaf ifadah. Tawaf ifadah dilakukan setelah melaksanakan pelemparan jumrah dan menjadi bagian dari rukun haji.
b. Menginap di Mina
Setelah melaksanakan tawaf ifadah, jamaah haji akan kembali ke Mina untuk melaksanakan pelemparan jumrah pada tanggal 11 sampai 13 Dzulhijjah.
6. Kembali ke Tanah Air
Setelah hari terakhir melaksanakan pelemparan jumrah, jamaah haji akan menuju Jeddah untuk kembali ke tanah air. Pastikan Anda mengikuti instruksi dan waktu keberangkatan yang telah ditentukan.
Demikianlah skema perjalanan ibadah haji yang perlu Anda ketahui. Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan matang dan mengikuti petunjuk dari petugas haji setempat. Semoga ibadah haji Anda berjalan dengan lancar dan mendapatkan haji yang mabrur. Wallahu’alam bisawab.