Skip to content
Home » Tata Cara Ibadah Haji dan Zakat

Tata Cara Ibadah Haji dan Zakat

Haji dan zakat merupakan dua ibadah penting dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Haji adalah ibadah yang hanya dilakukan satu kali seumur hidup oleh umat Muslim yang mampu, sementara zakat adalah ibadah yang harus dilakukan setiap tahun oleh umat Muslim yang mampu.

Tata Cara Ibadah Haji

Haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim yang mampu setidaknya sekali dalam seumur hidupnya. Berikut adalah tata cara menjalankan ibadah haji:

  1. Ihram. Ihram adalah bentuk persiapan fisik dan spiritual yang dilakukan sebelum memasuki wilayah Makkah. Pada saat itu, seorang Muslim harus berpakaian putih dan membaca beberapa kalimat syahadat.

  2. Masuk ke Masjidil Haram. Setelah memasuki wilayah Makkah, seorang Muslim harus mengunjungi Masjidil Haram dan melakukan tawaf, yaitu mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali.

  3. Mengunjungi bukit Safa dan Marwah. Seorang Muslim harus berjalan sebanyak tujuh kali di antara bukit Safa dan Marwah sebagai bagian dari ibadah haji.

  4. Arafah. Setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, umat Muslim berkumpul di Arafah dan melakukan doa dan dzikir selama satu hari penuh. Kegiatan ini adalah bagian penting dari ibadah haji.

  5. Muzdalifah. Setelah berdoa di Arafah, seorang Muslim menuju Muzdalifah dan mengambil beberapa batu kecil yang digunakan untuk melempar jumrah pada saat berikutnya.

  6. Melempar jumrah. Selama tiga hari setelah Arafah, seorang Muslim melempar jumrah, yaitu melempar batu kecil ke tiga tiang yang melambangkan setan.

  7. Berkurban. Bagian terakhir dari ibadah haji adalah berkurban. Seorang Muslim harus menyembelih hewan sebagai tanda penghormatan kepada Allah SWT.

BACA JUGA:   Cara Daftar Haji Lewat Depag 2017: Panduan Berharga!

Tata Cara Ibadah Zakat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, zakat adalah ibadah yang harus dilakukan setiap tahun oleh umat Muslim yang mampu. Zakat memiliki tujuan untuk membersihkan harta dan membagi-bagikan kekayaan kepada umat Muslim yang membutuhkan.

Berikut adalah tata cara menjalankan ibadah zakat:

  1. Menghitung harta. Sebelum menunaikan zakat, seorang Muslim harus mengetahui jumlah harta yang dimilikinya. Harta yang dihitung untuk zakat meliputi uang, emas, perak, dan barang produksi.

  2. Menentukan kadar zakat. Setelah menghitung harta, seorang Muslim harus menentukan kadar zakat yang harus ditunaikan. Kadar zakat untuk uang dan emas adalah 2,5%, sedangkan untuk barang produksi adalah 10%.

  3. Menunaikan zakat. Setelah menentukan kadar zakat, seorang Muslim harus menunaikan kewajibannya dengan menyalurkan sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

  4. Jenis zakat. Ada beberapa jenis zakat, yaitu zakat fitrah, zakat maal, zakat profesi, dan zakat hewan. Zakat fitrah diberikan sebelum Hari Raya Idul Fitri, zakat maal diberikan untuk harta yang dimiliki setiap tahun, zakat profesi diberikan oleh para pekerja, dan zakat hewan diberikan pada saat berkurban.

Kesimpulan

Melakukan ibadah haji dan zakat sangat penting dalam agama Islam. Tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai cara untuk membantu orang lain dan meningkatkan keimanan kita sebagai umat Muslim. Semoga informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tata cara ibadah haji dan zakat.