Skip to content
Home » Tata Cara Ibadah Haji Sesuai Syariat Islam: Memahami Tujuh Rukun Haji dari Ihram hingga Melontar Jumrah.

Tata Cara Ibadah Haji Sesuai Syariat Islam: Memahami Tujuh Rukun Haji dari Ihram hingga Melontar Jumrah.

Tata Cara Ibadah Haji Sesuai Syariat Islam: Memahami Tujuh Rukun Haji dari Ihram hingga Melontar Jumrah.

Bagaimanakah Tata Cara Ibadah Haji yang Benar & Baik Sesuai dengan Syariat Islam?

Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban umat muslim yang harus dilaksanakan sekali dalam seumur hidup bagi yang memiliki kemampuan dan kesempatan. Sebagai upaya untuk menyempurnakan ibadah haji, maka para jamaah perlu memahami dan mengamalkan tata cara ibadah haji yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah penjelasan mengenai tata cara ibadah haji yang benar dan baik:

1. Ihram

Pertama-tama, sebelum memulai ibadah haji, para jamaah harus melakukan ihram terlebih dahulu. Ihram adalah niat yang diucapkan oleh jamaah untuk memulai ibadah haji dan berpuasa dari segala macam perbuatan yang diharamkan selama berada di negeri suci. Setelah niat diucapkan, para jamaah kemudian mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari kain putih untuk laki-laki dan pakaian yang menutup aurat untuk perempuan.

2. Wukuf

Tata cara haji kedua adalah wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat matahari terbit hingga terbenam. Para jamaah berdiri di padang Arafah dengan kesadaran bahwa mereka dihadapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam wukuf ini, para jamaah berdoa dan memohon ampunan serta memperbanyak dzikir.

3. Thawaf Ifadhah

Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, para jamaah kemudian melanjutkan ke Mekah untuk melakukan thawaf ifadhah. Di Masjidil Haram, para jamaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dalam arah searah jarum jam dengan niat thawaf ifadhah. Thawaf ifadhah adalah thawaf yang dilakukan setelah wukuf di Arafah sebagai salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan.

BACA JUGA:   Doa untuk Orang Tua Berangkat Haji

4. Sa’i

Setelah melakukan thawaf ifadhah, para jamaah selanjutnya melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i adalah proses berjalan cepat dan berlari-lari kecil sepanjang jarak sekitar 4,2 kilometer yang menghubungkan bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh putaran. Sa’i ini merupakan bagian dari tata cara ibadah haji yang harus dilaksanakan untuk melengkapi thawaf ifadhah.

5. Berada di Muzdalifah

Setelah menyelesaikan thawaf ifadhah dan sa’i, para jamaah kemudian menuju ke Muzdalifah. Di sana, mereka mengumpulkan batu kerikil yang digunakan untuk melontar jumroh. Saat berada di Muzdalifah, para jamaah melakukan shalat maghrib dan isya secara jama’ah.

6. Melontar Jumroh Aqabah

Tata cara haji berikutnya adalah melontar jumroh aqabah di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah. Para jamaah melempar jumroh yang terletak di tengah-tengah lapangan sebanyak tujuh kali dengan batu yang telah dikumpulkan dari Muzdalifah. Melontar jumroh aqabah merupakan simbolisasi pelemparan setan oleh Nabi Ibrahim as.

7. Mencukur Rambut

Setelah melontar jumroh, para jamaah kemudian mencukur rambut kepalanya sebagai tanda telah menyelesaikan ibadah haji. Bagi jamaah laki-laki, mencukur seluruh rambut kepala merupakan sunnah, sedangkan bagi jamaah perempuan mencukur rambut sepanjang satu inci.

8. Melontar 3 Jumroh

Tata cara ibadah haji yang terakhir adalah melontar tiga jumroh di Mina pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Melontar tiga jumroh di Mina ini dilakukan dari jumroh kecil, sedang, hingga besar. Kegiatan melontar jumroh ini sebagai wujud perlawanan terhadap godaan syaitan yang ingin menggoda dan menyesatkan manusia.

Dalam menjalankan tata cara ibadah haji, para jamaah perlu memperhatikan proses dan syaratnya agar ibadah haji menjadi benar dan baik sesuai dengan syariat Islam. Penting bagi para jamaah untuk memperhatikan segala ketentuan dan anjuran dalam ibadah haji agar ibadah yang dilakukan diterima sebagai amal yang mabrur oleh Allah SWT. Semoga artikel ini membantu para jamaah dalam memahami tata cara ibadah haji yang benar dan baik.

BACA JUGA:   Bacaan atau Doa yang Dibaca Ketika Haji