Skip to content
Home » Tata Urutan Dalam Beribadah Haji

Tata Urutan Dalam Beribadah Haji

Beribadah haji merupakan kegiatan yang dirindukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan orang dari berbagai negara melakukan perjalanan jauh ke Makkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Namun, sebelum berangkat ke Makkah, seorang calon jamaah harus mengetahui tata urutan dalam beribadah haji.

Persyaratan untuk Beribadah Haji

Sebelum melakukan ibadah haji, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama-tama, seorang calon jamaah harus memeluk agama Islam dan menjadi seorang Muslim yang taat. Selanjutnya, ia harus berusia minimal 18 tahun dan mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan perjalanan ke Makkah.

Setelah memenuhi syarat-syarat ini, seorang calon jamaah harus mendaftarkan dirinya ke Kementerian Agama atau instansi yang ditunjuk di negaranya. Selanjutnya, ia harus melakukan pembayaran biaya haji dan menyelesaikan semua persyaratan administratif yang diperlukan.

Tahapan-Tahapan Beribadah Haji

Setelah tiba di Makkah, seorang jamaah harus mengikuti tata urutan dalam beribadah haji dengan baik dan benar. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam beribadah haji:

Ihram

Tahapan pertama dalam beribadah haji adalah mengambil ihram. Ihram adalah suatu keadaan di mana seorang jamaah menahan diri dari segala larangan dan hukum yang berlaku selama pelaksanaan haji. Syarat-syarat mengambil ihram adalah berpakaian putih bagi pria dan wanita, mengucapkan niat haji, dan membaca talbiyah.

Tawaf

Setelah mengambil ihram, jamaah harus melakukan tawaf di Ka’bah. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Jamaah harus memulai tawaf dari Hajar Aswad (batu hitam) dan mengelilingi Ka’bah searah jarum jam. Tawaf dilakukan sambil membaca doa dan dzikir kepada Allah SWT.

BACA JUGA:   Daftar Keberangkatan Haji Kabupaten Pekalongan

Sa’i

Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yaitu sa’i. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Jamaah harus memulai sa’i dari bukit Safa dan menyelesaikannya di bukit Marwah. Sa’i dilakukan sambil membaca doa dan dzikir kepada Allah SWT.

Wukuf di Arafah

Tahapan selanjutnya dalam beribadah haji adalah wukuf di Arafah. Jamaah harus berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan melakukan wukuf dari siang hingga matahari terbenam. Saat berada di Arafah, jamaah harus menghabiskan waktu dengan berdoa, membaca Al-Quran, dan berzikir kepada Allah SWT.

Mabit di Muzdalifah

Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, jamaah harus melakukan mabit di Muzdalifah. Jamaah perlu mengumpulkan batu kerikil yang nantinya akan digunakan untuk melempar jumrah. Anda dapat mengambil batu kerikil dari lingkungan sekitar Muzdalifah.

Melempar Jumrah

Selanjutnya, jamaah harus melakukan lempar jumrah. Lempar jumrah dilakukan pada bulan Dzulhijjah selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 10, 11, dan 12 bulan Dzulhijjah. Jamaah harus melempar jumrah dengan batu kerikil yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Lempar jumrah dimulai dari Jumrah Al-Aqabah dan diakhiri di Jumrah Al-Ula.

Tertib

Tahapan terakhir dalam beribadah haji adalah tertib. Tertib berarti memperbaiki diri dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah menyelesaikan ibadah haji. Jamaah harus merangkai niat dan tekad untuk menjalani hidup dengan lebih baik, lebih bersemangat, serta lebih dekat dengan Allah SWT dari sebelumnya.

Kesimpulan

Beribadah haji adalah salah satu rukun Islam yang memiliki tata urutan yang sangat penting. Sebelum melakukan perjalanan ke Makkah, seorang jamaah harus memenuhi syarat-syarat yang berlaku dan mengetahui tata urutan dalam beribadah haji dengan baik. Dalam menunaikan ibadah haji, jamaah harus cermat dan teliti dalam melaksanakan setiap tahapan agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

BACA JUGA:   Ayat Al-Qur'an Arab Haji Mabrur PNG - Menguatkan Keimanan dalam Membangun Hidup Beragama