Ibadah umroh adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat diidam-idamkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bagi masyarakat Jawa, ibadah umroh tidak hanya sebagai perjalanan spiritual, tetapi juga sebagai momen yang penuh dengan tradisi dan ekspresi kultural. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai ucapan yang biasa digunakan dalam rangka ibadah umroh dalam bahasa Jawa, serta makna di balik ucapan tersebut.
1. Apa itu Umroh?
Umroh merupakan salah satu ibadah dalam Islam yang melibatkan serangkaian ritual yang dilakukan di kota suci Mekkah. Meskipun tidak wajib seperti haji, umroh memiliki keutamaan dan pahala besar. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, berbeda dengan haji yang memiliki waktu tertentu.
Dalam pelaksanaannya, umroh meliputi beberapa aktivitas seperti ihram, tawaf, sa’i antara Shafa dan Marwah, serta tahallul. Seringkali, setelah menyelesaikan umroh, para jamaah ingin berbagi pengalamannya dengan keluarga dan teman-teman di tanah air.
2. Ucapan Selamat Berangkat Umroh dalam Bahasa Jawa
Sebelum berangkat umroh, masyarakat Jawa sering mengucapkan beberapa kata untuk memberikan dukungan dan doa bagi sanak saudara atau teman yang akan menjalani ibadah ini. Beberapa ucapan yang umum digunakan adalah:
-
"Sugeng tindak, semoga diberi lancar lan berkah salamet."
(Selamat pergi, semoga diberi kelancaran dan berkah selamat.) -
"Mugi-mugi perjalananmu diparingi keselamatan."
(Semoga perjalananmu diberi keselamatan.) -
"Nek wis mulih, crita-critane yo."
(Kalau sudah pulang, ceritakan ya.)
Ucapan-ucapan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai harapan yang baik tetapi juga sebagai bentuk cinta dan perhatian dari keluarga atau teman.
3. Ucapan Selamat Setelah Kembali dari Umroh
Setelah menyelesaikan umroh, para jamaah kembali dengan pengalaman spiritual yang mendalam. Masyarakat Jawa biasanya menggunakan ucapan-ucapan berikut untuk menyambut mereka yang telah kembali:
-
"Sugeng rawuh, mugi-mugi lekas bisa tekani Mekkah maneh."
(Selamat datang, semoga bisa segera pergi ke Mekkah lagi.) -
"Mugi, ibadah umrohe dipun terima dening Allah."
(Semoga ibadah umrohnya diterima oleh Allah.) -
"Saya yakin wis nambah imanmu, critakake pengalamanmu!"
(Saya yakin imannya bertambah, ceritakan pengalamanmu!)
Ucapan-ucapan ini menunjukkan betapa pentingnya pengalaman ibadah umroh bagi individu dan komunitas, serta keinginan untuk berbagi pengalaman yang membawa perubahan positif.
4. Doa Doa untuk Ibadah Umroh dalam Bahasa Jawa
Doa merupakan bagian penting dalam ibadah, dan saat melaksanakan umroh, seringkali jamaah memanjatkan doa dengan ungkapan yang khusus. Berikut adalah beberapa doa yang umum dibacakan oleh orang Jawa sebelum dan setelah mengerjakan umroh:
-
"Ya Allah, mangga simkuring ngaturaken ibadah umroh iki, mugia panjenengan paringake berkah ing ibadah iki."
(Ya Allah, aku memohon agar Engkau memberikan berkah dalam ibadah umrah ini.) -
"Mugi-mugi pencerahan lan kebahagiaan tansah kagem kita."
(Semoga penerangan dan kebahagiaan selalu untuk kita.) -
"Ichlasni ibadah kita, lan paringake pandhuan ing urip kita."
(Ikhlaskanlah ibadah kita, dan berikanlah petunjuk dalam hidup kita.)
Doa-doa tersebut mencerminkan keikhlasan dan harapan jamaah untuk mendapatkan rahmat dari Tuhan.
5. Tradisi dan Ritual Masyarakat Jawa Seputar Umroh
Sebelum dan sesudah berangkat umroh, ada banyak tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Jawa. Tradisi ini sering kali menjadi bagian penting dalam ibadah yang lebih besar, menciptakan rasa kebersamaan dan keakraban.
Salah satu tradisi adalah "selamatan" atau syukuran yang diadakan sebelum berangkat. Keluarga dan kerabat mengumpulkan makanan dan minuman sebagai bentuk syukur sekaligus doa bersama bagi jamaah. Dalam acara ini, sering kali dibacakan doa dan ada pula sharing pengalaman dari mereka yang telah menjalankan umroh sebelumnya.
Setelah kembali, jamaah biasanya mengadakan acara "mohon doa" di masjid atau di rumah untuk berbagi pengalaman serta menceritakan segala hal yang mereka lihat dan rasakan selama di tanah suci.
6. Ucapan dan Peringatan Sebelum Melangsungkan Ibadah Umroh
Ketika seseorang bersiap berangkat umroh, ada beberapa pesan dan nasihat yang biasanya diberikan oleh orang-orang terdekat agar ibadahnya berlangsung khusyuk dan penuh berkah:
-
"Aja lali njaga sikap lan tutut marang petunjuk."
(Jangan lupa menjaga sikap dan mengikuti petunjuk.) -
"Ajeg ing do’a lan ikhlas."
(Kuatkan dalam doa dan bersikap ikhlas.) -
"Ing salebeting umroh, elinga kalimat ‘Labbaik Allahumma labbaik’."
(Di dalam umroh, ingat kalimat ‘Aku datang, ya Allah.’)
Ucapan tersebut menunjukkan masa persiapan yang penuh keseriusan dan refleksi bagi jamaah sebelum berangkat menunaikan ibadah.
Menyimpulkan
Ucapan dan tradisi seputar ibadah umroh dalam bahasa Jawa sangat kaya dan mendalam. Mereka mencerminkan hubungan spiritual serta keterikatan sosial yang sangat kuat dalam komunitas. Ucapan-ucapan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan lisan, tetapi juga merupakan ungkapan kasih sayang, harapan, dan doa yang mendalam. Dalam dunia modern saat ini, penting untuk menjaga keaslian dan nilai-nilai tradisional ini sebagai bagian dari identitas budaya kita.