Skip to content
Home » Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menurut Sunnah

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menurut Sunnah

Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menurut Sunnah

Zakat fitrah merupakan salah satu jenis zakat yang diwajibkan bagi setiap Muslim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat ini berfungsi untuk membersihkan jiwa, menunaikan kewajiban religius, dan membantu golongan yang kurang mampu agar dapat merayakan hari kemenangan tersebut dengan kebahagiaan. Dalam perilaku mengeluarkan zakat fitrah, penting untuk mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat ini menurut sunnah Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang hak-hak dan kriteria penerima zakat fitrah.

Pengertian Zakat Fitrah

Sebelum membahas siapa yang berhak menerima zakat fitrah, kita perlu memahami pengertian dan tujuan zakat fitrah itu sendiri. Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh setiap orang Muslim pada akhir bulan Ramadan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan puasa dari kesalahan dan cacat serta memberikan bantuan kepada fakir dan miskin agar mereka dapat merayakan hari raya dengan baik.

Zakat fitrah dapat berupa makanan pokok, seperti beras, kurma, atau produk pangan lainnya sesuai dengan kebiasaan di suatu daerah. Dalam hal ini, penting bagi setiap individu untuk meniatkan zakatnya dan menyerahkannya kepada yang berhak.

Kriteria Penerima Zakat Fitrah

Dalam Islam, ada beberapa kategori orang yang berhak menerima zakat fitrah. Kriteria ini diambil dari berbagai sumber, terutama sunnah Nabi Muhammad SAW, serta penjelasan para ulama. Berikut adalah kriteria penerima zakat fitrah:

1. Fakir Miskin

Fakir dan miskin adalah golongan pertama yang berhak menerima zakat fitrah. Kata "fakir" merujuk kepada orang yang sangat membutuhkan dan tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sedangkan "miskin" adalah mereka yang memiliki penghasilan, tetapi masih kurang untuk mencukupi kebutuhan pokok.

BACA JUGA:   Berapa Bayar Zakat Fitrah 2019?

Dalam masyarakat, orang-orang ini bisa jadi memiliki rumah, tetapi tidak memiliki cukup makanan dan keperluan lainnya. Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Zakat fitrah adalah untuk orang-orang fakir dan mereka yang membutuhkan.” (HR. Bukhari)

2. Pekerja yang Tidak Mampu

Golongan berikutnya yang berhak menerima zakat fitrah adalah pekerja yang tidak mampu. Pekerja ini mungkin memiliki pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Mereka ini sering kali adalah buruh harian, petani, atau pekerja lainnya yang tergolong dalam kategori penghasilan rendah.

Dari segi syariah, membantu pekerja yang tidak mampu dengan memberikan zakat fitrah adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama dan meringankan beban sosial dalam masyarakat.

3. Anak Yatim

Anak yatim adalah salah satu kategori yang sangat dianjurkan untuk diberikan zakat fitrah. Anak-anak ini sering kali kehilangan orang tua mereka dan berada dalam kondisi rentan, yang membuat mereka membutuhkan lebih banyak dukungan dan perhatian dari masyarakat.

Memberikan zakat fitrah kepada anak yatim diharapkan dapat memberikan mereka sedikit kebahagiaan pada saat Idul Fitri. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya perhatian terhadap anak yatim.

4. Orang Tua yang Tidak Memiliki Pekerjaan

Orang tua yang sudah tidak mampu bekerja juga berhak menerima zakat fitrah. Mereka mungkin tidak memiliki sumber pendapatan dan bergantung pada anak-anak atau kerabat lainnya. Melalui zakat fitrah, kita dapat membantu mereka merayakan momen Idul Fitri dengan sedikit lebih bahagia.

Menurut ajaran Islam, memberikan dukungan kepada orang tua atau mereka yang tidak bekerja adalah salah satu bentuk berbakti, dan zakat fitrah merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian kita.

BACA JUGA:   Bagaimana Kalu Zakat Dalam Keadaan Dhururot

5. Para Pengembara yang Terputus Perjalanan

Golongan ini termasuk dalam kategori orang yang berhak menerima zakat fitrah. Para pengembara yang sedang dalam perjalanan, tetapi kehabisan bekal atau terputus dari sumber daya, dapat menjadi penerima zakat fitrah. Dalam konteks modern, hal ini bisa meliputi orang-orang yang melakukan perjalanan jauh dan sedang dalam kesulitan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Zakat fitrah ini diambil dari orang kaya dan diserahkan kepada orang miskin." (HR. Muslim)

6. Mereka yang Berhak Menerima Zakat Umum

Selain kategorisasi di atas, mereka yang umum menerima zakat, seperti orang-orang yang berjuang di jalan Allah, juga berhak atas zakat fitrah. Ini mencakup para da’i, pemimpin masyarakat, dan mereka yang berupaya menyebarkan ajaran agama Islam.

Prosedur dan Waktu Penyaluran Zakat Fitrah

Penting untuk melakukan penyaluran zakat fitrah dengan cara yang benar sesuai dengan panduan syariah. Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri, idealnya satu atau dua hari sebelum hari raya tersebut. Dengan demikian, para penerima zakat dapat menggunakan bantuan tersebut untuk merayakan Idul Fitri.

Beberapa cara penyaluran zakat fitrah antara lain:

  • Secara langsung: Menyerahkan zakat fitrah kepada individu atau kelompok di lingkungan sekitar.
  • Melalui lembaga zakat: Menyalurkan zakat fitrah melalui lembaga-lembaga yang memiliki otoritas dalam pengelolaan zakat.
  • Dalam bentuk barang: Menyerahkan zakat dalam bentuk makanan pokok.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Menghitung zakat fitrah ini cukup sederhana. Biasanya, zakat fitrah ditentukan dalam bentuk satu sha’ (ukuran volume) makanan pokok. Di Indonesia, hal ini umumnya disetarakan dengan 2,5 hingga 3 kg beras per orang. Jika zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk uang, jumlah uangnya disesuaikan dengan harga beras atau makanan pokok lainnya pada saat itu.

BACA JUGA:   Berapa Gram Emas Wajib Zakat

Pengaturan ini memastikan bahwa penerima zakat fitrah mendapatkan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka pada saat Idul Fitri.

Kesadaran Masyarakat Terhadap Zakat Fitrah

Kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat fitrah menjadi sangat penting dalam menciptakan harmoni sosial, terutama menjelang Idul Fitri. Melalui berbagai kampanye dan edukasi, banyak lembaga dan organisasi yang berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai zakat fitrah, tujuannya, dan kategori penerimanya.

Pemerintah dan organisasi Islam memiliki peran kunci dalam meningkatkan kesadaran ini, agar zakat fitrah dapat disalurkan dengan tepat dan efektif kepada yang berhak.

Dengan mengenali siapa yang berhak menerima zakat fitrah dan memahami pentingnya zakat dalam konteks sosial, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan memperkuat ikatan sosial di antara setiap umat Muslim.