Skip to content
Home » Apa Hikmah dan Tujuan Zakat

Apa Hikmah dan Tujuan Zakat

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu. Zakat sendiri berasal dari kata "zaka" yang berarti bersih. Hikmah dan tujuan zakat sangatlah banyak, sehingga hukum zakat bisa dibilang sebagai bentuk pemeliharaan dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban yang dilakukan oleh setiap umat muslim.

Hikmah Zakat

Beberapa hikmah dari zakat yaitu:

Menyucikan harta

Dalam Al Quran disebutkan, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan mereka dan menyucikan mereka." (QS at-Taubah [9]:103). Maksud dari ayat tersebut yaitu dengan membayar zakat, harta seseorang menjadi bersih dari sifat serakah dan egois.

Meningkatkan keimanan

Dengan membayar zakat, seseorang menumbuhkan rasa empati terhadap sesama, rasa perhatian, dan peduli terhadap orang lain. Dalam Al Quran disebutkan, "Dan mereka yang memberikan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengikuti apa yang dikeluarkan mereka itu dengan menyebut-nyebutnya dan tidak (pula) menyakiti (perasaan si penerima), maka keselamatan ada pada mereka." (QS al-Baqarah [2]:262). Ayat ini memberikan inspirasi bahwa dengan melakukan zakat, seseorang membuka diri untuk menjadi lebih peduli terhadap sesama.

Mensyukuri nikmat Allah

Dalam Al Quran disebutkan, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka – kamu dengan zakat itu membersihkan dan mensucikan mereka – dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi ketenangan jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS al-Tawbah [9]:103). Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa membayar zakat adalah bentuk syukur terhadap nikmat yang diberikan-Nya.

BACA JUGA:   Berapa Beras yang Harus Dizakatkan?

Tujuan Zakat

Selain hikmah, zakat juga memiliki tujuan yang penting:

Memeratakan kesenjangan sosial

Dalam Al Quran disebutkan, "Dan agar harta itu jangan beredar hanya di antara orang kaya saja di antara kamu;" (QS al-Hashr [59]:7). Ayat ini menunjukkan bahwa zakat bertujuan membangun kesetaraan sosial dan menciptakan keseimbangan dalam distribusi kekayaan.

Menjaga keseimbangan ekonomi

Dalam Al Quran disebutkan, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan mereka dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka bahwa sesungguhnya doa kamu itu ketenangan jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS at-Taubah [9]:103). Tujuan ini juga dipaparkan dalam ayat tersebut bahwa zakat dimaksudkan untuk menjaga agar ekonomi tetap berjalan dengan baik.

Memperkuat solidaritas dan kasih sayang

Zakat juga bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kasih sayang antara sesama muslim. Dalam Al Quran disebutkan, "Dan memperlihatkan kasih sayang, mereka tidak mendurhakai (perintah) walaupun mereka menginginkannya." (QS al-Insyiqaq [84]:7-8). Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang membayar zakat harus memiliki rasa kasih sayang dan tidak menjadikan harta sebagai tujuan utama.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, hikmah dan tujuan zakat sangatlah banyak. Membayar zakat membantu mensucikan harta, meningkatkan keimanan, menumbuhkan rasa empati terhadap sesama, mensyukuri nikmat Allah, memeratakan kesenjangan sosial, menjaga keseimbangan ekonomi, serta memperkuat solidaritas dan kasih sayang antara sesama muslim. Sebagai seorang muslim, kita harus menjalankan kewajiban membayar zakat dengan sepenuh hati. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang hikmah dan tujuan zakat.